Pengaruh Substitusi Tepung Ikan Dengan Tepung Maggot Black Soldier Fly (Hermetia Illucens) Terhadap Kualitas Eksternal Telur Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)
Main Author: | Prasiwi, DianAriba |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/137828/ |
Daftar Isi:
- Tepung maggot adalah salah satu alternatif bahan baku yang memiliki nilai nutrisi yang hampir sama dengan tepung ikan namun memiliki harga yang lebih murah. maggot memiliki kadar protein yang sama dengan tepung ikan yaitu sekitar 40-50%, tepung maggot layak dijadikan sebagai pengganti dari tepung ikan. Penelitian ini telah dilaksanakan puyuh Yassir Alfadli di Kelurahan Brak Kecamatan Karangploso Kota Malang pada tanggal 20 Februari – 27 Maret 2016. Analisis kandungan zat makanan bahan pakan dilakukan di Laboratorium Nutrisi Dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung ikan dengan tepung maggot terhadap kualitas eksternal telur puyuh, yang meliputi bobot telur, bobot kerabang telur, tebal kerabang telur, dan indeks telur. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian ini menggunakan 120 ekor burung puyuh betina Coturnix coturnix japonica umur 133 hari. Penggunaan tepung maggot sebanyak 0% (P0), 25% (P1), 50% (P2), 75%(P3), dan 100%(P4). Kandang yang digunakan adalah kandang battray x sebanyak 20 petak dengan ukuran 25 x 25 x 15 cm dimana setiap petak diisi 6 ekor burung puyuh. Metode analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat telur berturut-turut dari hasil tertinggi hingga terendah, sebagai berikut: perlakuan P2=10,61± 0,36; P1= 10,56 ± 0,51; P4=10,39 ± 0,28; P0=10,29 ± 0,49; dan P3=10,26 ± 0,25 g/ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat kerabang berturut-turut dari hasil tertinggi hingga terendah, sebagai berikut: perlakuan P2=0,92 ± 0,03; P1= 0,91 ± 0,03; P0=0,88 ± 0,02; P4=0,87 ± 0,03; dan P3=0,85 ± 0,04 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tebal kerabang berturut-turut dari hasil tertinggi hingga terendah, sebagai berikut: perlakuan P1=0,20 ± 0,01; P0=0,19 ± 0,01 ; P2=0,19 ± 0,01 ; P3=0,19 ± 0,01; dan P4=0,19 ± 0,01mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks telur berturut-turut dari hasil tertinggi hingga terendah, sebagai berikut: perlakuan P3=80,36 ± 1,02; P2=79,23± 1,78; P4=78,66 ± 1,78; P1=78,33 ± 2,01; dan P0=78,01% ± 0,75. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa sumstitusi tepung ikan dengan tebung maggot dalam pakan perlakuan memberikan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap veriabel berat telur, berat kerabang, tebal kerabang, dan indeks telur. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa substitusi 100% tepung maggot dalam pakan burung puyuh tidak berpengaruh secara nyata terhadap kualitas eksternal telur puyuh yang meliputi berat telur, berat kerabang, tebal kerabang dan indeks telur. Hasil terbaik ditunjukkan dengan substitusi 50% tepung maggot dalam pakan. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan pengolahan maggot selain dengan cara pengepresan supaya kandungan lemak dan serat kasar yang masih tinggi dapat berkurang dalam pakan.