Pengaruh Penambahan Minyak Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Sebagai Aditif Pakan Terhadap Penampilan Produksi Puyuh Jantan

Main Author: Syauri, SofyanAts
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137819/
Daftar Isi:
  • Tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum) memiliki kandungan minyak atsiri dengan jumlah yang cukup besar, didestilasi dari daun (1-4%), batang (5-10%) maupun bunga (10-20%). Cengkeh merupakan salah satu fungisida nabati, mengandung bahan aktif minyak atsiri dengan bahan utama eugenol 70 – 85% . Selain eugenol, cengkeh juga mengandung senyawa tanin, saponin dan flavonoid. Cengkeh memiliki aktivitas antioksidan dan antimikroba yang lebih tinggi dari buah-buahan, sayuran dan rempah-rempah lainnya, berpotensi besar sebagai bahan pengawet makanan dan sumber tanaman kaya akan senyawa antioksida yang dibuktikan melalui aktivitas biologi yang menunjukkan perkembangan produk obat untuk manusia maupun hewan. Lebih dari itu eugenol dan turunannya dapat menghambat / menekan pertumbuhan dan perkembangan cendawan penyebab penyakit, hama, nematoda dan bakteri. Penggunaannya selain untuk campuran parfum, beberapa minyak atsiri digunakan untuk berbagai macam xi keperluan seperti dalam industri kosmetik, farmasi dan kesehatan , dan lain-lain. Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang (essential oil, volatile) yang merupakan salah satu hasil metabolisme tanaman. Bersifat mudah menguap pada suhu kamar, mempunyai rasa getir, serta berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya. Minyak atsiri larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Memiliki nilai ekonomis yang tinggi, mekanisme utama dari minyak atsiri ialah aktivitas antimikroba dengan cara merusak dan mengubah konformasi dinding sel mikroba yang akan berpengaruh pada transpor elektron, ion gradien, translokasi protein, dan kehilangan kontrol kemiosmotik. Senyawa eugenol merupakan komponen utama yang terkandung dalam minyak atsiri cengkeh (Syzygium aromaticum) khususnya penyulingan pada bagian bunga dengan kandungan eugenol dapat mencapai 80-90%. Zat tersebut sering digunakan untuk mengilangkan bau nafas dan digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi. Penelitian dilaksanakan mulai 6 Desember 2015 sampai dengan 17 Januari 2016 di Peternakan milik bapak Sumarno di Jl. Tlogowarna no. 99A, kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penampilan produksi pada puyuh jantan yang diberi penambahan minyak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum). Penelitian ini menggunakan puyuh pedaging (Coturnix coturnix japonica, jantan) umur 7 hari sebanyak 125 ekor yang dibeli dari peternakan rakyat yang berlokasi di Desa Bringin Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, dengan rata-rata bobot badan 12,007 g/ekor dan koefisien keragaman sebesar 8,35% yang dipelihara selama 49 hari. Pakan yang digunakan xii terdiri dari jagung halus, bungkil kedelai, tepung ikan, bekatul dan pollard yang berasal dari petani setempat. Minyak bunga cengkeh diperoleh dari Toko Aneka Kimia Kota Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan lapang dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan masing-masing dengan 5 perlakuan dan 5 kali ulangan, sehingga terdapat 25 unit percobaan dan setiap unit percobaan terdiri dari 5 ekor puyuh jantan. Level perlakuan yang digunakan yaitu P0= Pakan basal; P1= Pakan basal + 0,125% minyak bunga cengkeh; P2= Pakan basal + 0,150% minyak bunga cengkeh; P3= Pakan basal + 0,175% minyak bunga cengkeh; P4= Pakan basal + 0,2% minyak bunga cengkeh. Variabel penelitian meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan income over feed cost. Data yang dipenelitian ditabulasi dengan menggunakan Microsoft Excel. Data dilanjutkan dengan analisis statistika menggunakan analisis ragam (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap (RAL). Jika terjadi pengaruh perlakuan yang signifikan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian pengaruh penambahan minyak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap penampilan produksi puyuh jantan menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan income over feed cost puyuh jantan. Kesimpulan hasil penelitian adalah penambahan minyak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) sampai level 0,2% tidak dapat meningkatkan penampilan produksi puyuh jantan.