Pengaruh Penggantian Tepung Ikan Dengan Tepung Maggot Black Soldier Fly (Hermetia Illucens) Terhadap Penampilan Puyuh Fase Layer (Coturnix Coturnix Japonica)
Main Author: | Fadli, Yassir |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/137818/ |
Daftar Isi:
- Tepung maggot adalah larva serangga famili Stratiomydae, genus Hermetia, spesies Hermetia illucens, banyak ditemukan pada limbah kelapa sawit, larva ini lebih dikenal dengan istilah maggot. Asam amino tepung maggot mirip dengan tepug ikan dan tepung daging. Pencampuran tepung maggot dalam pakan dimungkinkan dapat menggantikan tepung ikan dan mempengaruhi penampilan puyuh petelur. Penelitian telah dilaksanakan tanggal 20 Februari sampai 27 Maret 2016 di Yassiraf Farm Indonesia kelurahan Brak, kecamatan Karangploso, kota Malang. Analisa proksimat dilakukan di Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggantian tepung ikan dengan tepung maggot terhadap penampilan puyuh fase petelur. Materi penelitian yaitu puyuh petelur sebanyak 120 ekor umur 133 hari dan penelitian dilakukan selama 5 minggu. Penelitian menggunakan kandang battery ukuran panjang 25 cm, lebar x 25 cm dan tinggi 15 cm, kandang dibuat sebanyak 20 petak dan tiap petak diisi 6 ekor burung puyuh. Penelitian menggunakan percobaan lapang dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan antara lain pakan dengan pengganti tepung ikan 0% (P0), pakan dengan pengganti tepung ikan 25% (P1), pakan dengan pengganti tepung ikan 50% (P2), pakan dengan pengganti tepung ikan 75% (P3) dan pakan dengan pengganti tepung ikan 100% (P4). Hasil penelitian menunjukkan penggantian tepung ikan oleh tepung maggot dengan persentase 0%, 25%, 50% dan 100% memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap konsumsi pakan (P<0,01) dan tidak berpengaruh nyata terhadap QDP, Egg Mass, FCR dan IOFC (P>0,05). Data hasil statistik semua variabel dari nilai tertinggi ke nilai terendah sebagai berikut, konsumsi pakan dengan P0 25,81±0,14 (g/ekor/hari), P1 25,41±0,21 (g/ekor/hari), P2 24,96±0,55 (g/ekor/hari), P3 24,89±0,57 (g/ekor/hari) dan P4 24,23±0,37 (g/ekor/hari); QDP dengan P2 77,40±9,80%, P1 74,53±8,03%, P3 69,67±7,76%, P0 69,38±7,05%, P4 65,56±8,69%; Egg Mass dengan P2 8,03±1,07 (g), P1 7,85±0,84 (g), P0 7,18±0,81 (g), P3 6,93±0,72 (g), P4 6,66±0,73 (g); FCR dengan P2 3,29±0,47 (Kg), P1 3,63±0,60 (Kg), P0 4,28±1,05 (Kg), P3 4,37±0,96 (Kg), P4 4,92±1,35 (Kg). dan IOFC dengan P2 80,42±24,77 (Rp/ekor/hari), P1 72,19±20,60 (Rp/ekor/hari), P4 56,03±17,69 (Rp/ekor/hari), P3 52,94±19,60 (Rp/ekor/hari), P0 52,74±19,83 (Rp/ekor/hari). Hasil penelitian menunjukkan penggantian tepung ikan dengan tepung maggot black soldier fly (Hermetia illucens) sampai 50% dalam pakan bisa digunakan tanpa memberikan efek negatif terhadap penampilan puyuh fase layer (Coturnix coturnix japonica).