Sifat Kimia Tanah Pada Berbagai Penggunaan Lahan Di Ub Forest

Main Author: Putri, Oktari Hermita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13781/1/Oktari%20Hermita%20Putri.pdf
http://repository.ub.ac.id/13781/
Daftar Isi:
  • Hutan memiliki fungsi penting secara ekologi, sosial dan ekonomi, untuk keberlanjutan hidup. UB Forest menjadi salah satu contoh hutan tersebut. UB Forest terletak di kaki lereng di Gunung Arjuna disana terdapat berbagai jenis penggunaan lahan, antara lain: kawasan lindung dan agroforestri (pinus dan mahoni adalah pohon yang dominan). Perbedaan penggunaan lahan ini mempengaruhi sifat kimia tanah. Sifat kimia tanah juga dipengaruhi dari masukan seresah dan pengelolaan tanah yang berbeda. Selain itu, penelitian ini juga mempelajari pengaruh sifat kimia tanah pada setiap perbedaan kedalaman. Penelitian dilakukan di kawasan UB Forest, Malang pada bulan Mei - Oktober 2017. Terdapat lima pengunggunaan lahan yang berbeda dalam penilitiaan ini, yaitu: Kawasan Lindung (KL), Pinus + Kopi (PK), Pinus + Tanaman Musiman (PS), Mahoni + Kopi (MK) dan Mahoni + Tanaman Tahunan (MS). Setiap perlakuan penggunaan lahan diulang sebanyak 3 kali. Setiap plot (ukuran 20 x 20 m2) terdapat 3 sub plot (ukuran 5 x 5 m2) yang disiapkan secara acak untuk pengambilan sampel tanah dan seresah. Sampel tanah diambil dari setiap sub plot, pada 4 kedalaman yang berbeda (0-10, 10-30, 30-50, dan 50-100 cm), kemudian pada setiap kedalaman masing-masing dikompositkan. Parameter sifat kimia tanah yang dianalisis, yaitu: KTK, pH, N-Total, P-Tersedia, C-Organik dan basa basa tersedia (K, Ca, Mg, Na), tekstur dan serasah (ketebalan, bobot kering). Hasilnya menunjukkan bahwa lahan di UB Forest memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai N-Total dan pH, akan tetapi pada P-Tersedia dan KTK tidak berpengaruh secara signifikan. Di antara semua penggunaan lahan, nilai total kandungan N dan KTK yang tertinggi terdapat pada kawasan lindung (KL). Pada MS dan MK cenderung memiliki jumlah KTK lebih tinggi dibandingkan penggunaan lahan yang lain, terutama pada kedalaman 50-100cm. Sehingga dapat dikaitkan dengan pemupukan yang dapat diterapkan dalam sistem pengolahan lahan. Pengaruh penggunaan lahan dengan sifat kimia tanah sangat kuat khususnya pada kedalaman tanah 0-30 cm, kecuali pada jumlah kation-kation basa dan KTK yang nilai tertinggi terdapat pada lapisan bawah.