Pemetaan Zona Bencana Tanah Longsor Dengan Pemodelan Algoritma Monte Carlo Dan Hec-Ras Berbasis Sistem Informasi Geografis (Sig) Di Provinsi Jawa Timur
Main Author: | Khakimuddi, Mohamad Ari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13779/1/MOHAMAD%20ARI%20KHAKIMUDDIN.pdf http://repository.ub.ac.id/13779/ |
Daftar Isi:
- Alam merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia, oleh karena itu manusia tidak dapat dipisahkan dari alam. Alam memang sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia, akan tetapi selain munguntungkan alam juga dapat merugikan bagi manusia seperti banyak terjadi bencana alam khususnya di Indonesia (PVMBG, 2005). Indonesia rawan terhadap bencana geologi dan klimatologi. Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan gunung api. Tanah longsor adalah suatu produk dari proses gangguan keseimbangan yang menyebabkan bergeraknya massa tanah dan batuan dari tempat yang lebih tinggi ketempat yang lebih rendah (Samia et al., 2017). Bencana tanah longsor di provinsi Jawa Timur masih sering terjadi, Salah satu langkah dalam menentukan kawasan atau zona bencana tanah longsor di provinsi Jawa Timur adalah dengan pemetaan menggunakan alat pemetaan seperti ArcGIS dan bahan pemetaan seperti cita satelit Landsat 8 ETM (Rahmat, 2010). Metode penentuan kawasan atau zona bencana tanah longsor menggunakan metode algoritma Monte Carlo Hec-Ras menghasilkan analisis sebaran bencana tanah longsor. Melalui model simulasi algoritma Monte-carlo dan Hec-Ras didapatkan area dampak bencana tanah longsor di kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Sebaran Tersebut terbagi menjadi tiga bagian, yaitu zona pegunungan, zona perbukitan dan zona dataran rendah. Melakukan konversi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian harus dilakukan secara arif dan bijaksana. Kebijaksanaan tata ruang penggunaan lahan perlu dilakukan dengan perencanaan dan pewilayahan komoditas yang sesuai dengan kebutuhan manusia sehingga meminimalisir terjadinya eksploitasi lahan sehingga tata ruang alam terjaga dan seimbang sehingga kebutuhan material dan spiritual manusia terpenuhi dan berjalan harmonis-sinergi.