Efek Penambahan Ragi Tape Dan Bawang Putih (Allium Sativum L.) Dalam Pakan Terhadap Kualitas Fisik Daging Ayam Pedaging
Daftar Isi:
- Ragi tape merupakan merupakan organisme fakultatif yang mempunyai kemampuan menghasilkan energi dari senyawa organik dalam kondisi aerob maupun anaerob sehingga ragi dapat tumbuh dalam kondisi ekologi yang berbeda. Ragi tape mengandung beberapa mikroorganisme menguntungan seperti Sacharomyces cereviceae dan Aspergillus oryzae sehingga dapat dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternak yang dikelompokkan sebagai prebiotik. Bawang putih merupakan produk tanaman yang biasa digunakan sebagai bumbu dalam masakan. Bawang putih mengandung bahan kimia seperti minyak atsiri, asam amino non-volatil, Allin, Aliicin, Aflatoksin, dan Flavonoid. Kandungan Allin, flavonoid, dan minyak atsiri dalam bawang putih mampu menjadikan bawang putih sebagai bahan pakan ternak yang berupa fitobiotik sehingga memiliki aktivitas antibakteri, antioksidan, serta dapat meningkatkan sistem pencernaan dengan cara mempengaruhi kerja sistem syaraf pencernaan, dan metabolisme tubuh. viii Penelitian dilaksanakan selama 35 hari yaitu mulai tanggal 8 Oktober hingga 12 November 2015 di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Analisa bahan pakan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Pengukuran dan analisis Water Holding Capacity (WHC) dan Cooking Loss dilaksanakan di Laboratorium Tekhnologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan dan pengukuran nilai pH, Keempukan dan Warna daging dilaksanakan di Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui efek penambahan ragi tape dan bawang putih (Allium sativum L.) pada pakan terhadap kualitas fisik daging ayam pedaging. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi baik bagi mahasiswa maupun peternak, sebagai bahan pertimbangan mengenai pengaruh pemanfaatan bawang putih dan ragi tape dalam pakan terhadap kualitas fisik daging ayam pedaging. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah ayam pedaging MB 202 strain Lohman umur 15 hari yang tidak dibedakan jenis kelamin (unsexed) sebanyak 100 ekor dengan rata-rata bobot 312,37g ± 39,55 dan nilai KK sebesar 9,46%. Ragi tape yang digunakan didapatkan dari pasar tradisional di kota Malang sedangkan tepung bawang putih yang digunakan didapatkan dari UPT. Materia Medika Batu. Penambahan ragi tape dan bawang putih dalam pakan terdiri dari 5 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sabanyak 4 kali. Perlakuan tersebut adalah P0 Pakan Basal tanpa perlakuan, P1 Pakan Basal + Ragi tape 1% + Bawang putih 0,1%, P2 Pakan Basal + Ragi tape 1% + Bawang putih 0,2%, P3 Pakan Basal + Ragi tape 1% + ix Bawang putih 0,3%, P4 Pakan Basal + Ragi tape 1% + Bawang putih 0,4%. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi pH, keempukan, Water Holding Capacity (WHC), warna, dan cooking loss. Data yang diperoleh ditabulasi dengan program Microsoft Excel, selanjutnya dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, dan apabila terdapat perbedaan yang nyata pada setiap perlakuan dilanjutkan dengan uji lanjut Jarak Berganda atau Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Ragi tape dan bawang putih (Allium sativum L.) dalam pakan hingga taraf ragi tape 1% + bawang putih 0,4% tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kualitas fisik daging ayam pedaging yang meliputi Warna Kecerahan (L*), Warna Kemerahan (a*) dan Kekuningan (b*), Water Holding Capcity (WHC), serta Cooking Loss. Penambahan ragi tape 1% dan bawang putih 0,4% dalam pakan memberikan hasil yang sama dengan pakan basal tanpa perlakuan, sehingga disarankan untuk memanfaatkan ragi tape dan bawang putih dalam pakan ayam pedaging dengan batasan penggunaan ragi tape tidak lebih dari 1% dan penggunaan bawang putih tidak lebih dari 0,4%. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan ragi tape dan bawang putih untuk unggas lain.