Pengaruh Penggunaan Macam Larutan sebagai air Minum dan Frekuensi Pemberian terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan, Konversi Pakan, dan Umur Pertama Kali Bertelur pada Burung Puyuh (Coturnix

Main Author: Laila, Asnurul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137723/1/SKRIPSI_Asnurul_Laila_125050100111081.pdf
http://repository.ub.ac.id/137723/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Penelitian ini dimulai pada bulan November hingga Desember 2015. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan macam larutan sebagai air minum dan frekuensi pemberian serta adanya interaksi antara keduanya terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan umur pertama kali bertelur pada burung puyuh. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi peternak tentang manajemen pemberian air minum yang baik. Materi penelitian adalah burung puyuh sebanyak 240 ekor yang berumur 10 hari. Metode penelitian adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial (2x3). Faktor pertama yaitu jenis larutan yang berbeda A1 (Pocaryvit) dan A2 (Air gula). Faktor kedua yaitu frekuensi pemberian air minum B1 (satu kali sehari), B2 (dua kali sehari), B3 (tiga kali sehari). Didapatkan 6 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 24 unit kandang. Tiap unit terdiri dari 10 ekor puyuh. Variabel yang diamati meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan umur pertama kali bertelur pada burung puyuh. Pengamatan dilakukan pada hari ke 10 hingga hari ke 45. Data dianalisis dengan menggunaakan sidik ragam dan apabila terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara jenis larutan yang berbeda dan frekuensi pemberian tidak memberikan pengaruh nyata terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan umur pertama kali bertelur. Faktor A memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan burung puyuh sedangkan faktor B memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan umur pertama kali bertelur pada burung puyuh. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jenis larutan yang berbeda dapat meningkatkan konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan burung puyuh sedangkan frekuensi pemberian air minum dapat meningkatkan konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, menurunkan konversi pakan, dan mempercepat umur pertama kali bertelur burung puyuh serta tidak terjadi interaksi antara penggunaan jenis larutan dan frekuensi pemberian dengan perlakuan terbaik yaitu penggunaan larutan pocaryvit dan frekuensi pemberian 2 kali