Keberhasilan Inseminasi Buatan Menggunakan Semen Beku Dan Semen Cair Pada Sapi Peranakan Ongole

Main Author: Nurjanah, Ika
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137713/1/1._sampul.pdf
http://repository.ub.ac.id/137713/2/2._Riwayat_hidup%2Clampiran_CETAK.pdf
http://repository.ub.ac.id/137713/3/3._BAB_1-5_CETAK.pdf
http://repository.ub.ac.id/137713/
Daftar Isi:
  • Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi sapi pedaging adalah dengan meningkatkan mutu genetik ternak dengan program inseminasi buatan (IB). Semen merupakan salah satu faktor yang mampu meningkatkan keberhasilan IB. Semen cair digunakan sebagai pengganti semen beku dalam program IB. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keberhasilan IB menggunakan semen beku dan semen cair pada sapi Peranakan Ongole (PO) dilihat dari Service Per Conceptin (S/C) dan Days Open (DO) yang merupakan parameter evaluasi keberhasilan IB. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi tentang penggunaan semen cair. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 September 2015-4 Februari 2016 di 4 desa yaitu Dandang Gendis, Sumber Anyar, Sidarum dan Plosari, Kec. Nguling, Kab. Pasuruan, Jawa Timur. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 ekor sapi indukan PO yang dipilih secara purposive sampling, kemudian di IB dengan P1= semen beku dan P2= semen cair lama simpan 5 hari. Metode penelitian ini adalah percobaan lapang. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung (observasi) kelapang, Data sekunder berdasarkan hasil wawancara langsung dengan pemilik ternak dan data rekording Inseminator. Pengambilan sampel dilakukan dengan pemilihan ternak yang mempunyai kriteria sebagai berikut: a). Sudah pernah dikawinkan, b). sapi indukan minimal memiliki kondisi birahi 3A, c). Mempunyai riwayat kesehatan yang baik, d). Tidak pernah mengalami gangguan reproduksi. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan selanjutnya di uji dengan Uji t berpasangan. Hasil penelitian nilai S/C untuk masing-masing semen yang digunakan adalah P1 (2,07±0,640) dan P2 (1,17±0,379). Nilai S/C menunjukan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01), nilai DO untuk masing-masing semen yang digunakan P1 (110,1±12,997) hari dan P2 (103,4±13,265) hari tidak menunjukan perbedaan yang nyata (P>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa IB menggunakan semen beku dan semen cair memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap nilai S/C, namun tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada DO. Penggunaan semen cair dengan pengencer tris aminomethan + 20% kuning telur menunjukan keberhasilan IB lebih baik dibandingkan semen beku.