Pengaruh Penambahan Minyak Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Sebagai Aditif Pakan Terhadap Kualitas Karkas Dan Lemak Abdominal Puyuh Jantan

Main Author: Imaniar, Monica
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137712/1/FULL_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/137712/
ctrlnum 137712
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/137712/</relation><title>Pengaruh Penambahan Minyak Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Sebagai Aditif Pakan Terhadap Kualitas Karkas Dan Lemak Abdominal Puyuh Jantan</title><creator>Imaniar, Monica</creator><subject>636 Animal husbandry</subject><description>Tanaman cengkeh memiliki kandungan minyak atsiri dengan jumlah cukup besar, baik dalam bunga (10- 20%), tangkai (5-10%) maupun daun (1-4%). Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) mengandung minyak atsiri, dan juga senyawa kimia yang disebut eugenol, asam oleanolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin dan gom. Minyak atsiri diperoleh dari bagian tanaman, akar, kulit, batang, daun, buah, dan biji maupun dari bunga dengan cara penyulingan dengan uap. Minyak atsiri merupakan salah satu senyawa kimia yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Penggunaannya selain untuk campuran parfum, beberapa minyak atsiri digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti dalam industri kosmetik, farmasi dan kesehatan, dan lain-lain. Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang (essential oil, volatile) yang merupakan salah satu hasil metabolisme tanaman. Bersifat mudah menguap pada suhu kamar, mempunyai rasa getir, serta berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya. Minyak atsiri larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Minyak atsiri merupakan minyak esensial dari cengkeh juga mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Minyak cengkeh sering digunakan untuk menghilangkan bau nafas dan untuk menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkeh yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi. Senyawa eugenol merupakan komponen utama yang terkandung dalam minyak cengkeh (Syzygium aromaticum) dengan kandungan dapat mencapai 70- 96%. Eugenol merupakan komponen yang sangat berguna bagi industri makanan maupun obat-obatan. Kegunaan utama adalah sebagai penghambat perkembang biakan bakteri dan jamur. Melalui potensi yang dimiliki eugenol dan turunan ini sehingga dapat membantu dalam pengawetan makanan dan sebagai aditif untuk mengantikan pengawet yang sintesis. Penelitian dilaksanakan mulai 6 Desember 2015 sampai dengan 17 Januari 2016 di di peternakan milik bapak Sumarno di Jl. Tlogowarna no. 99A, Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas karkas dan lemak abdominal puyuh jantan yang diberi penambahan minyak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum). Penelitian ini menggunakan puyuh pedaging (jantan) umur 7 hari sebanyak 125 ekor yang dibeli dari peternakan rakyat yang berlokasi di Desa Bringin Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, dengan rata-rata bobot badan 12,007 g/ekor dengan koefisien keragaman sebesar 8,35% dipelihara selama 49 hari. Pakan yang digunakan yaitu pakan yang terdiri dari jagung, bekatul, pollard, tepung ikan dan bungkil kedelai yang berasal dari petani setempat. Minyak bunga cengkeh diperoleh dari Toko Aneka Kimia kota Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan lapang dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini sebanyak 5 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 5 kali (5 x 5), sehingga terdapat 25 unit percobaan, setiap 1 unit percobaan terdiri dari 5 ekor puyuh. Level perlakuan yang digunakan yaitu P0 = Pakan basal; P1 = Pakan basal + 1,17 ml/kg minyak bunga cengkeh; P2 = Pakan basal + 1,41 ml/kg minyak bunga cengkeh; P3 = Pakan basal + 1,65 ml/kg minyak bunga cengkeh ; P4 = Pakan basal + 1,89 ml/kg minyak bunga cengkeh. Variabel penelitian meliputi persentase karkas, lemak abdominal dan proporsi karkas yang terdiri dari bagian dada, sayap, punggung dan paha. Data penelitian ditabulasi dengan menggunakan software Microsoft excel. Data dilanjutkan dengan analisis statistika menggunakan analisi (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila terjadi pengaruh perlakuan yang signifikan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan&#x2019;s. Hasil penelitian pengaruh penggunaan minyak bunga cengkeh terhadap kualitas karkas dan lemak abdominal puyuh jantan menujukkan perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap persentase karkas, persentase lemak abdominal dan persentase proporsi karkas yang terdiri dari bagian dada, sayap, punggung dan paha puyuh jantan. Kesimpulan hasil penelitian penambahan minyak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) sebagai aditif pakan dapat diberikan sampai level 1,89 ml/kg tetapi tidak dapat meningkatkan kualitas karkas dan menurunkan lemak abdominal puyuh jantan.</description><date>2016-03-31</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/137712/1/FULL_SKRIPSI.pdf</identifier><identifier> Imaniar, Monica (2016) Pengaruh Penambahan Minyak Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Sebagai Aditif Pakan Terhadap Kualitas Karkas Dan Lemak Abdominal Puyuh Jantan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FPT/2016/110/051604243</relation><recordID>137712</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Imaniar, Monica
title Pengaruh Penambahan Minyak Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Sebagai Aditif Pakan Terhadap Kualitas Karkas Dan Lemak Abdominal Puyuh Jantan
publishDate 2016
topic 636 Animal husbandry
url http://repository.ub.ac.id/137712/1/FULL_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/137712/
contents Tanaman cengkeh memiliki kandungan minyak atsiri dengan jumlah cukup besar, baik dalam bunga (10- 20%), tangkai (5-10%) maupun daun (1-4%). Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) mengandung minyak atsiri, dan juga senyawa kimia yang disebut eugenol, asam oleanolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin dan gom. Minyak atsiri diperoleh dari bagian tanaman, akar, kulit, batang, daun, buah, dan biji maupun dari bunga dengan cara penyulingan dengan uap. Minyak atsiri merupakan salah satu senyawa kimia yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Penggunaannya selain untuk campuran parfum, beberapa minyak atsiri digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti dalam industri kosmetik, farmasi dan kesehatan, dan lain-lain. Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang (essential oil, volatile) yang merupakan salah satu hasil metabolisme tanaman. Bersifat mudah menguap pada suhu kamar, mempunyai rasa getir, serta berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya. Minyak atsiri larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Minyak atsiri merupakan minyak esensial dari cengkeh juga mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Minyak cengkeh sering digunakan untuk menghilangkan bau nafas dan untuk menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkeh yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi. Senyawa eugenol merupakan komponen utama yang terkandung dalam minyak cengkeh (Syzygium aromaticum) dengan kandungan dapat mencapai 70- 96%. Eugenol merupakan komponen yang sangat berguna bagi industri makanan maupun obat-obatan. Kegunaan utama adalah sebagai penghambat perkembang biakan bakteri dan jamur. Melalui potensi yang dimiliki eugenol dan turunan ini sehingga dapat membantu dalam pengawetan makanan dan sebagai aditif untuk mengantikan pengawet yang sintesis. Penelitian dilaksanakan mulai 6 Desember 2015 sampai dengan 17 Januari 2016 di di peternakan milik bapak Sumarno di Jl. Tlogowarna no. 99A, Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas karkas dan lemak abdominal puyuh jantan yang diberi penambahan minyak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum). Penelitian ini menggunakan puyuh pedaging (jantan) umur 7 hari sebanyak 125 ekor yang dibeli dari peternakan rakyat yang berlokasi di Desa Bringin Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, dengan rata-rata bobot badan 12,007 g/ekor dengan koefisien keragaman sebesar 8,35% dipelihara selama 49 hari. Pakan yang digunakan yaitu pakan yang terdiri dari jagung, bekatul, pollard, tepung ikan dan bungkil kedelai yang berasal dari petani setempat. Minyak bunga cengkeh diperoleh dari Toko Aneka Kimia kota Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan lapang dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini sebanyak 5 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 5 kali (5 x 5), sehingga terdapat 25 unit percobaan, setiap 1 unit percobaan terdiri dari 5 ekor puyuh. Level perlakuan yang digunakan yaitu P0 = Pakan basal; P1 = Pakan basal + 1,17 ml/kg minyak bunga cengkeh; P2 = Pakan basal + 1,41 ml/kg minyak bunga cengkeh; P3 = Pakan basal + 1,65 ml/kg minyak bunga cengkeh ; P4 = Pakan basal + 1,89 ml/kg minyak bunga cengkeh. Variabel penelitian meliputi persentase karkas, lemak abdominal dan proporsi karkas yang terdiri dari bagian dada, sayap, punggung dan paha. Data penelitian ditabulasi dengan menggunakan software Microsoft excel. Data dilanjutkan dengan analisis statistika menggunakan analisi (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila terjadi pengaruh perlakuan yang signifikan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian pengaruh penggunaan minyak bunga cengkeh terhadap kualitas karkas dan lemak abdominal puyuh jantan menujukkan perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap persentase karkas, persentase lemak abdominal dan persentase proporsi karkas yang terdiri dari bagian dada, sayap, punggung dan paha puyuh jantan. Kesimpulan hasil penelitian penambahan minyak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) sebagai aditif pakan dapat diberikan sampai level 1,89 ml/kg tetapi tidak dapat meningkatkan kualitas karkas dan menurunkan lemak abdominal puyuh jantan.
id IOS4666.137712
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T04:08:54Z
last_indexed 2021-10-28T07:26:41Z
recordtype dc
_version_ 1751454658956623872
score 17.538404