Pengaruh Penggunaan Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle Linn.) Pada Pencelupan Telur Tetas Itik Mojosari Terhadap Daya Tetas Dan Mortalitas Embrio
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2014 sampai 22 November 2014 di Kelompok Tani Wanita Lestari Sejahtera, desa Modopuro kecamatan Mojosari kabupaten Mojokerto. Pembuatan simplisia daun sirih dilakukan di UPT Materia Medica Batu pada tanggal 2 oktober 2014 sampai 8 oktober 2014. Pembuatan ekstrak daun sirih dilakukan di Laboratorium Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang pada tanggal 9 oktober 2014 sampai 14 oktober 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi pengaruh penggunaan ekstrak daun sirih terhadap telur tetas ditinjau dari tingkat mortalitas embrio dan daya tetas. Kegunaan pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai bahan informasi pengaruh penggunaan ekstrak daun sirih terhadap telur tetas itik mojosari ditinjau dari tingkat mortalitas embrio dan daya tetas. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah 336 butir telur tetas itik Mojosari milik Ibu Suhartatik Desa Modopuro Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan sebanyak 4 dan masing-masing perlakuan diulang 6 kali, sehingga terdapat 24 unit percobaan. Setiap 1 unit percobaan terdiri dari 14 butir sehingga jumlah telur tetas yang digunakan adalah 336 butir. Perlakuan yang diberikan adalah P0= Tanpa pencelupan, P1= Aquadest dengan penambahan ekstrak daun sirih 10%, P2= Aquadest dengan penambahan ekstrak daun sirih 20%, P3= Aquadest dengan penambahan ekstrak daun sirih 30%, sedangkan variabel yang diamati ialah daya tetas dan mortalitas embrio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian ekstrak daun sirih memberikan perbedaan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap daya tetas. Rataan daya tetas yang didapatkan yaitu P0= 33,33±15,43%, P1= 46,43±16,13%, P2= 39,29±17,35% dan P3= 29,76±9,49%, selain itu dari hasil analisis ragam menunjukkan bahwa dengan adanya pencelupan telur tetas menggunakan ekstrak daun sirih sampai dengan 30 persen juga memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap mortalitas embrio. Rataan mortalitas embrio yang didapatkan yaitu P0= 60,71±14,81%, P1= 47,62±18,44%, P2= 59,52±17,88%, dan P3= 65,48±9,49%. Kesimpulan dari hasil penelitian ialah penggunaan ekstrak daun sirih sebagai bahan alami pada proses pencelupan telur tetas itik Mojosari pada konsentrasi 10% memberikan rata-rata prosentase daya tetas tertinggi yaitu (46,43%) dan mortalitas terendah (47,62%). Saran dari penelitian ini adalah perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan ekstrak daun sirih sebagai bahan alami pada proses pencelupan telur tetas dengan konsentrasi 10%.