Efektivitas Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Dengan Pelarut Eter Dan Metanol Sebagai Antibakteri Terhadap Streptococcus Agalactiae Penyebab Mastitis Subklinis Pada Sapi Perah
Daftar Isi:
- Penelitian dilakukan mulai tanggal 1 September sampai dengan 1 Oktober 2014 di Laboratorium Bakteriologi Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) Universitas Brawijaya Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antibakteri ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) dalam menghambat bakteri Streptococcus agalactiae salah satu penyebab mastitis subklinis pada sapi perah. Materi penelitian menggunakan bakteri Streptococcus agalactiae yang diisolasi dari susu mastitis dengan skor 3 berdasarkan hasil uji California Mastitis Test (CMT), ekstrak daun kersen dengan pelarut eter dan metanol serta iodips 10% sebagai kontrol. Metode yang digunakan pada penelitian adalah percobaan laboratorium dengan analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang dan uji lanjutan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) untuk menguji ekstrak daun kersen dengan pelarut eter dan metanol menggunakan metode sumuran. Konsentrasi ekstrak daun kersen divariasikan mulai dari 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak daun kersen dengan pelarut eter dan metanol berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap daya hambat bakteri Streptococcus agalactiae, serta konsentrasi ekstrak daun kersen berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap daya hambat bakteri Streptococcus agalactiae. Konsentrasi EDK eter 50% dan EDK metanol 30% tidak berbeda nyata dengan kemampuan daya hambat iodips 10% sebagai kontrol pembanding. Kemampuan daya hambat EDK eter konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% serta EDK metanol konsentrasi 10% dan 20% masih dibawah daya hambat iodips 10%. Sedangkan ekstrak daun kersen metanol konsentrasi 40% dan 50% memiliki nilai daya hambat tertinggi dan melebihi kemampuan iodips 10%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun kersen dengan pelarut eter dan metanol dapat menghambat aktivitas bakteri Streptococcus agalactiae. Ekstrak daun kersen dengan pelarut metanol lebih baik dibandingkan pelarut eter dilihat dari hasil rata-rata daya hambat yang dihasilkan. Konsentrasi optimal adalah EDK metanol 30% sebagai konsentrasi terendah yang mampu mengimbangi iodips. Hasil dari penelitian ini disarankan ekstrak daun kersen metanol 30% dapat digunakan sebagai teat dipping dalam mencegah mastitis subklinis pada sapi perah.