Pengaruh Penambahan Cairan Abomasum Terhadap Kandungan Serat Kasar Padatan Lumpur Unit Gas Bio
Daftar Isi:
- Lumpur organik unit gas bio yang merupakan hasil samping dari unit gas bio merupakan salah satu hasil samping yang masih dapat diolah untuk dijadikan bahan baku alternatif pakan ternak dan ikan. Ketersediaan yang banyak dan masih mengandung nutrien yang memadai merupakan salah satu penyebab dilakukannya pengolahan. Padahal dengan semakin mahalnya harga pakan ternak maupun ikan diyakini lumpur organik unit gas bio dapat menjadi pakan alternatif dengan harga yang lebih terjangkau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan menentukan penambahan cairan abomasum sebagai bahan pemeram lumpur organik unit gas bio terhadap kandungan serat kasar. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Tirtagangga Dalam No.17B, Kota Malang. Padatan lumpur organik unit gas bio diambil dari petani ternak sapi perah Bapak Imam di dusun Tumpang Rejo, desa Kebobang, kecamatan Wonosari, kabupaten Malang. Analisa kandungan serat kasar sampel di Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur. Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2014 – Januari 2015. viii Materi penelitian adalah padatan lumpur organik unit gas bio, bahan pemeram, dan cairan abomasum sebagai perlakuan. Penambahan bahan pemeram ditambahkan kesemua perlakuan kecuali kontrol. Metode yang digunakan adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu tanpa bahan pemeram dan cairan abomasum (P0), penambahan bahan pemeram dan cairan abomasum dengan tingkat 50 (P1); 75 (P2); 100 (P3); dan 125% (P4) dari berat sampel padatan lumpur organik unit gas bio. Variabel yang diamati yaitu pH, suhu dan serat kasar. Jika diperoleh hasil yang berbeda, maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan proporsi penambahan cairan abomasum memberikan perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai pH, suhu dan serat kasar. Kesimpulan hasil penelitian adalah penambahan cairan abomasum dengan proporsi 50% dapat menurunkan kandungan serat kasar padatan lumpur organik unit gas bio hingga 28,06%. Saran dalam penelitian selanjutnya untuk penggunaan proporsi penambahan cairan abomasum tidak lebih dari 50% untuk mendapatkan hasil yang paling baik terhadap penurunan nilai serat kasar, serta pengaplikasian sebagai pakan ternak atau ikan.