Daya Hambat Jus Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli Penyebab Penyakit Mastitis Pada Sapi PerahDaya Hambat Jus Daun Kelor (Moringa olei
Main Author: | Kurnianto, Donny |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/137630/1/abstract-daftar_isi.pdf http://repository.ub.ac.id/137630/2/BAB_I.pdf http://repository.ub.ac.id/137630/3/BAB_V.pdf http://repository.ub.ac.id/137630/4/BAB_IV.pdf http://repository.ub.ac.id/137630/5/BAB_II.pdf http://repository.ub.ac.id/137630/6/BAB_III.pdf http://repository.ub.ac.id/137630/7/COVER.pdf http://repository.ub.ac.id/137630/8/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/137630/ |
Daftar Isi:
- Sapi Perah Merupakan Salah Satu Komoditas Peternakan Yang Hasil Utamanya Berupa Susu. Kendala Yang Sering Dihadapi Pada Usaha Ternak Sapi Perah Adalah Penyakit Mastitis, Penyakit Ini Menyebabkan Kerugian Yang Cukup Besar Yang Berhubungan Dengan Penurunan Produksi Susu, Penurunan Kualitas Susu, Biaya Perawatan Dan Pengobatan Yang Cukup Tinggi, Serta Pengafkiran Ternak Lebih Awal. Penyebab Penyakit Mastitis Subklinis Diantaranya Adalah Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli. Banyak Cara Yang Telah Dilakukan Untuk Pencegahan Atau Pengobatan Mastitis, Salah Satunya Dengan Penggunaan Antibiotika Dalam Teat Dipping, Akan Tetapi Penggunaan Antibiotik Dapat Menimbulkan Residu Antibiotik Di Dalam Susu Atau Pada Olahannya, Sehingg Perlu Adanya Alternatif Antibiotik Alami Untuk Menangani Mastitis. Daun Kelor (Moringa Oleifera) Mempunyai Kandungan Senyawa Aktif Saponin, Flavonoid Dan Tannin Yang Dapat Digunakan Sebagai Antimikroba Alami, Dari Senyawa Aktif Itulah, Jus Daun Kelor Dapat Digunakan Sebagai Bahan Teat Dipping Yang Mampu Menghambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli. Tujuan Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Daya Hambat Berbagai Konsentrasi Jus Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Campuran Staphylococcus Aureus Dengan Escherichia Coli Penyebab Mastitis Pada Sapi Perah. Penelitian Ini Dilaksanakan Selama Satu Bulan, Yaitu Pada Bulan Januari 2014 – Pebruari 2014 Di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Materi Penelitian Ini Adalah Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli Hasil Pembiakan Dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Penggunaan Jus Daun Kelor Dengan Konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% Dan 50%, Serta Larutan Kimia Yaitu Iodine Dan Antibiotik Sebagai Kontrol Yang Biasa Digunakan Sebagai Bahan Pencegah Dan Pengobatan Penyakit Mastitis. Metode Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Percobaan Menguji Jus Daun Kelor Berbagai Konsentrasi Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli Dengan Menggunakan Metode Difusi Cakram Secara Rancangan Acak Lengkap (RAL), 7 Perlakuan: PK1 (Perlakuan Kontrol) Dengan Menggunakan Larutan Iodine, PK2 Menggunakan Antibiotik Oxytetracycline (OTC), P1 (Jus Daun Kelor 10%), P2 (Jus Daun Kelor 20%, P3 (Jus Daun Kelor 30%), P4 (Jus Daun Kelor 40%), Dan P5 (Jus Daun Kelor 50%) Dengan 5 Pengulangan Untuk Masing-Masing Perlakuan Dan Dilanjut-Kan Uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) Jika Hasil Menunjukkan Berbeda Nyata. Hasil Penelitian Jus Daun Kelor (Moringa Oleifera) Memberikan Pengaruh Sangat Nyata (P˂0,01) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli. Rata-Rata Nilai Daya Hambatnya Semakin Besar Dengan Bertambahnya Konsentrasi Jus Daun Kelor Yang Digunakan. Pada P5 Dengan Konsentrasi 50%, Nilai Diameter Daya Hambatnya Sebesar 9,43 Mm Yang Nilainya Lebih Tinggi Dari Pada P1 (10%), P2 (20%), P3 (30%), Dan P4 (40%) Yang Masing Masing Memiliki Nilai Secara Urut 7,49 Mm; 7,85 Mm; 8,32 Mm; Dan 8,84 Mm. Pada PK1 (Perlakuan Kontrol) Dan PK2, Nilai Daya Hambatnya Masih Diatas P5 Yakni Sebesar 9,57 Mm Dan 15,93 Mm. Kesimpulannya Adalah Peningkatan Konsentrasi Jus Daun Kelor (10%, 20%, 30%, 40% Dan 50%) Berpengaruh Positif Terhadap Zona Hambat Bakteri Campuran Staphylococcus Aureus Dengan Escherichia Coli. Jus Daun Kelor Pada Konsentrasi 50% Memiliki Zona Hambat Paling Tinggi Diantara Konsentrasi Jus Daun Kelor Lainnya Yaitu (9.43 ± 0.367 Mm).