Pengaruh Penambahan Tepung Daun Sirih (Piper Betle L.) Sebagai Aditif Pakan Terhadap Kualitas Karkas Dan Bobot Organ Dalam Ayam Pedaging

Main Author: Wiyono, Yoyok
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137578/1/yoyok_wiyono_115050100111171_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/137578/
Daftar Isi:
  • Daun sirih (Piper betle L.) bersifat alami karena memiliki kandungan senyawa bioaktif seperti minyak atsiri, tannin, steroid, flavonoid dan triterpenoid. Daun sirih biasa digunakan sebagai antiseptik pada produk-produk kebersihan. Senyawa bioaktif yang terkandung dalam daun sirih memiliki kemampuan sebagai agen antibakteri, antioksidan dan antifungi sehingga berpotensi sebagai aditif pakan pengganti antibiotik. Penelitian ini dilaksanakan pada 13 Mei - 17 Juni 2015 di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Univeritas Brawijaya Desa Sumber Sekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Analisis proksimat dan energi pakan dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui level penambahan tepung daun sirih (Piper belte L.) terbaik sebagai aditif pakan terhadap kualitas karkas dan bobot organ dalam ayam pedaging. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi baik bagi kalangan akademisi maupun peternak. Materi dalam penelitian ini adalah 100 ekor ayam pedaging umur satu hari (DOC) strain Lohman MB 202 yang tidak dibedakan jenis kelaminnya (unsexed). Rata-rata bobot DOC yang digunakan adalah 38,52 ± 2,55 g/ekor dengan koefisien keragaman sebesar 6,61%. Pakan yang digunakan berupa pakan basal bebas antibiotik yang disusun dari campuran beberapa bahan pakan meliputi jagung, bekatul, bungkil kedelai, tepung ikan, MBM, minyak, premik dan kapur. Metode penelitian ini adalah percobaan lapang dengan lima perlakuan dan lima ulangan, sehingga terdapat 25 unit percobaan. Adapun perlakuan tersebut adalah P0= pakan basal + tepung daun sirih 0% (kontrol), P1= Pakan basal + tepung daun sirih 0,25%, P2= Pakan basal + tepung daun sirih 0,5%, P3= Pakan basal + tepung daun sirih 0,75%, P4= Pakan basal + tepung daun sirih 1%. Variabel yang diamati meliputi persentase karkas, deposisi bagian karkas, persentase lemak abdominal dan bobot organ dalam yang meliputi gizzard, hati dan jantung. Data hasil penelitian ditabulasi dengan program MS. Excel dan selanjutnya dianalisis statistik dengan analisis ragam (ANOVA) menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan apabila terjadi perbedaan pengaruh dalam perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas, deposisi bagian karkas, persentase lemak abdominal dan bobot organ dalam ayam pedaging. Rata-rata persentase karkas tertinggi yaitu dengan penambahan tepung daun sirih sebanyak 0,5% (67,54 ± 2,05%) dan terendah pada penambahan tepung daun sirih sebanyak 0,75% (65,30 ± 1,53%). Rata-rata persentase dada tertinggi yaitu dengan penambahan tepung daun sirih sebanyak 0,5% (31,58 ± 3,03%) dan terendah pada penambahan tepung daun sirih sebanyak 0,75% (28,16 ± 1,40%). Rata-rata persentase paha tertinggi yaitu dengan penambahan tepung daun sirih sebanyak 0,25% (34,37 ± 1,92%) dan terendah pada penambahan tepung daun sirih sebanyak 0,5% (31,85 ± 2,44%). Rata-rata persentase sayap tertinggi yaitu dengan penambahan tepung daun sirih sebanyak 0% (12,85 ± 1,07%) dan terendah pada penambahan tepung daun sirih sebanyak 0,25% (11,97 ± 0,93%). Rata-rata persentase lemak abdominal terendah dengan penambahan tepung daun sirih sebanyak 0,75% (2,16 ± 0,58%) dan tertinggi pada perlakuan dengan penambahan tepung daun sirih sebanyak 1% dalam pakan (2,39 ± 0,35%). Rata-rata bobot gizzard tertinggi yaitu pada perlakuan dengan penambahan tepung daun sirih sebanyak 0,75% (1,88 ± 0,22 g/100g BB) dan terendah pada perlakuan dengan penambahan tepung daun sirih sebanyak 0,25% (1,64 ± 0,14 g/100g BB). Rata-rata bobot hati tertinggi yaitu pada perlakuan dengan penambahan tepung daun sirih sebanyak 0,75% (2,09 ± 0,12 g/100g BB) dan terendah pada perlakuan dengan penambahan tepung daun sirih sebanyak 1% (1,89 ± 0,10 g/100g BB). Rata-rata bobot jantung tertinggi yaitu pada perlakuan dengan penambahan tepung daun sirih sebanyak 0% (0,67 ± 0,02 g/100g BB) dan terendah pada perlakuan dengan penambahan tepung daun sirih sebanyak 1% (0,58 ± 0,02 g/100g BB). Kesimpulan dari penelitian adalah penambahan tepung daun sirih sebagai aditif pakan hingga level 1% belum bisa meningkatkan kualitas karkas dan tidak mempengaruhi bobot organ dalam ayam pedaging. Perlu dilakukan penelitian lanjut dengan penggunaan daun sirih dalam bentuk ekstrak.