Pemanfaatan Limbah Cair Biogas Sebagai Starter Dalam Fermentasi Sekam Padi Sebagai Bahan Pakan Alternatif Terhadap Komponen Serat

Main Author: Murning
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137569/1/Laporan_skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/137569/
Daftar Isi:
  • Limbah cair biogas mengandung banyak mikroorganisme yang akan menghasilkan enzim dalam jumlah yang besar dalam proses fermentasi, saat proses fermentasi mikroorganisme mampu menurunkan kandungan serat kasar pada bahan pakan berserat, karena mampu memecah lignoselulosa dan hemiselulosa serta melarutkan silika dan lignin yang terdapat pada dinding sel bahan pakan berserat. Salah satu limbah pertanian yang masih mempunyai potensi sebagai bahan pakan alternatif adalah sekam padi, namun kandungan komponen serat sekam padi sangat tinggi, sehingga pemberian limbah cair biogas sebagai starter dimungkinkan dapat menurunkan kandungan komponen serat sekam padi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah cair biogas sebagai starter dalam fermentasi sekam padi terhadap kandungan komponen serat yang meliputi NDF, ADF, hemiselulosa, selulosa, lignin dan silika. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan fermentasi yang meliputi limbah cair biogas, sekam padi, aquades, molasses, urea, mikro nutrient (KCl, ZA, urea dan NPK), serta bahan dan alat laboratorium lengkap untuk analisa komponen serat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan Laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial (6 x 5 x 4) dengan faktor pertama adalah pemberian limbah cair biogas (P) yang terdiri dari perlakuan P0- (0% kontrol negatif), P0+ (Cellulomonas sp kontrol positif), P1 (5%), P2 (10%), P3 (15%), P4 (20 %) ml/g, serta faktor kedua adalah waktu inkubasi yang terdiri dari T0 (0 hari kontrol), T1 (7 hari), T2 (14 hari), T3 (21 hari) dan T4 (28 hari). Variabel yang diukur adalah kandungan NDF, ADF, hemiselulosa, selulosa, lignin dan silika. Data dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) RAL pola Faktorial dan jika ada perbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian limbah cair biogas berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan NDF, ADF, selulosa, hemiselulosa, lignin dan silika. Diketahui kandungan NDF terendah terdapat pada perlakuan P1 (66,83 + 0,29); ADF P2 (55,04 + 0,08); hemiselulosa tertinggi pada perlakuan P0- (13,63 + 0,02) %; kandungan selulosa tertinggi pada perlakuan P3 (31,25 + 0,05) %; lignin P4 (10,55 + 0,02) dan silika P0- (13,30 + 0,02 %). Hasil penelitian juga menunjukkan waktu inkubasi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan NDF, ADF, selulosa, hemiselulosa, lignin dan silika. Diketahui kandungan NDF terendah terdapat pada perlakuan T1 (66,30 + 0,16); ADF T0 (52,86 + 0,11); hemiselulosa tertinggi pada perlakuan T0 (13,94 + 0,03) %; selulosa tertinggi pada perlakuan T2 (32,11 + 0,03) %; lignin T0 (9,98 + 0,02) dan silika T1 (12,63 + 0,02 %). Hasil interaksi kadar pemberian limbah cair biogas dan lama waktu inkubasi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan NDF, ADF, selulosa, hemiselulosa, lignin dan silika. Diketahui kandungan NDF terendah terdapat pada perlakuan pemberian limbah cair biogas sebanyak 5% dengan waktu inkubasi 0 hari (62,36 + 0,13), kandungan ADF terendah terdapat pada perlakuan pemberian limbah cair biogas sebanyak 5% dengan waktu inkubasi 0 hari (49,19 + 0,10), kandungan hemiselulosa tertinggi pada perlakuan pemberian limbah cair biogas sebanyak 0% dengan waktu inkubasi 28 hari (18,22 + 0,01), kandungan selulosa tertinggi pada perlakuan pemberian limbah cair biogas sebanyak 15% dengan waktu inkubasi 14 hari (37,53 + 0,15), kandungan lignin terendah pada perlakuan pemberian limbah cair biogas sebanyak 20% dengan waktu inkubasi 14 hari (7,49 + 0,02), dan kandungan silika terendah pada perlakuan pemberian limbah cair biogas sebanyak 10% dengan waktu inkubasi 7 hari (12,22 + 0,01). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian limbah cair biogas sebanyak 28% (ml/g) dengan waktu inkubasi selama 7 hari mampu menghasilkan kandungan komponen serat berupa NDF, ADF, Hemiselulosa, Selulosa, Lignin dan Silika dengan hasil yang terbaik.