Pengaruh Penambahan Kombinasi Tepung Meniran Dan Kunyit Dalam Pakan Terhadap Energi Metabolis Dan Kecernaan Zat Makanan Ayam Pedaging
Daftar Isi:
- Meniran merupakan tanaman herbal yang dikenal luas memiliki efek anti bakteri dan antioksidan. Meniran mengandung beberapa komponen fitokimia seperti golongan alkaloid, flavonoid, saponin, dan tannin sehingga tanaman ini bisa dimanfaatkan sebagai fitobiotik untuk ayam pedaging. Kunyit kaya akan kandungan minyak atsiri yang dapat mencegah keluarnya asam lambung yang berlebihan dan mengurangi gerak usus halus terlalu kuat. Kunyit juga mengandung kurkumin yang berfungsi untuk melancarkan sekresi cairan empedu, merangsang sekresi getah pankreas yang mengandung enzim pencernaan seperti enzim amilase, protease dan lipase. Senyawa kurkumin juga berfungsi sebagai anti bakteri Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 September sampai 9 Oktober 2013 di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya berlokasi di desa Sumber Sekar, Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Analisa proksimat bahan pakan dan ekskreta selama penelitian dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kombinasi tepung meniran dan kunyit (TMK) dalam pakan terhadap energi metabolis dan kecernaan zat makanan pada ayam pedaging. Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi dan mengetahui pengaruh terbaik penambahan kombinasi tepung meniran dan kunyit dalam pakan terhadap kecernaan zat makanan ayam pedaging. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 24 ekor ayam pedaging jantan strain CP 707 berumur 6 minggu. Metode yang digunakan adalah percobaan lapang dengan menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 6 perlakuan yaitu P0 (pakan basal), P1 (pakan basal + antibiotik), P2 (pakan basal + 4 g/kg TMK), P3 (pakan basal + 8 g/kg TMK), P4 (pakan basal + 12 g/kg TMK) dan P5 (pakan basal + 16 g/kg TMK). Analisis data dilakukan dengan sidik ragam (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan pengaruh diantara perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s (UJBD). Rata-rata dari perlakuan untuk kecernaan protein yaitu P0 (64,47 + 4,38) %, P1 (68,78 + 1,59) %, P2 (64,96 +4,08 ) %, P3 (65,87 + 4,52) %, P4 (67,60 + 1.10) % dan P5 (66,84 +5,13) %. Kecernaan lemak P0 (70,93 + 3,60) %, P1 (72,30 + 2,54) %, P2 (71,05 + 5,03) %, P3 (71,28 + 4,45) %, P4 (71,34 + 4,77) % dan P5 (71,60 + 3,56) %. Energi metabolis semu P0 (2.872,29 + 60,25) Kkal/kg, P1 (2.946,11 + 45,97) Kkal/kg, P2 (2.898,13 + 84,18) Kkal/kg, P3 (2.913,93 + 91,93) Kkal/kg, P4 (2.916,88 + 42,13) Kkal/kg dan P5 (2.922,74 + 115,35) Kkal/kg. Energi metabolis semu terkoreksi nitrogen P0 (2.852,07 + 58,95) Kkal/kg, P1 (2.924,19 + 45,60) Kkal/kg, P2 (2.875,56 + 83,13) Kkal/kg, P3 (2.893,01 + 90,55) Kkal/kg, P4 (2.895,73 + 41,89) Kkal/kg dan P5 (2.901,40 + 113,90) Kkal/kg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kombinasi tepung meniran dan kunyit dalam pakan memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P > 0,05) terhadap kecernaan protein, kecernaan lemak, energi metabolis semu dan energi metabolis semu terkoreksi nitrogen. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penambahan tepung kombinasi meniran dan kunyit tidak dapat meningkatkan kecernaan protein kasar, energi metabolis semu, dan energi metabolis semu terkoreksi N ayam pedaging. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh enkapsulasi penggunaan kombinasi tepung meniran dan kunyit sebagai feed additive terhadap penampilan produksi ayam pedaging.