Pengaruh Bentuk Pakan Konsentrat Terhadap Konsumsi, Pertambahan Bobot Badan, Dan Konversi Pakan Pada Kelinci Peranakan New Zealand White
Daftar Isi:
- Kelinci merupakan komoditas peternakan yang cukup potensial untuk di kembangbiakkan, kelinci memiliki harga relatif terjangkau, tidak memerlukan banyak ruang, mudah dalam pemeliharaan dan menghasilkan anak 6-8 ekor per kelahiran. Kelinci jenis New Zealand White merupakan kelinci penghasil daging dengan pertambahan bobot badan yang cepat dibanding dengan kelinci jenis lain. Manajemen pakan juga harus dipertimbangkan dalam pemeliharaan kelinci karena pakan menyumbang 60-70% dari biaya produksi. Biaya produksi yang tinggi dapat diatasi dengan pemilihan pakan yang sesuai. Bentuk konsentrat akan berpengaruh terhadap konsumsi pakan, sehingga akan mempengaruhi pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Salah satu alternatif untuk meningkatkan jumlah konsumsi pakan pada ternak kelinci yaitu dengan memberikan bentuk konsentrat yang disukai kelinci sehingga akan meningkatkan konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 April sampai 24 Mei 2015 di peternakan Bapak Winarto, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang dan analisis proksimat dilakakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan berbagai bentuk konsentrat terhadap konsumsi, pertambahan berat badan dan konversi pakan pada kelinci peranakan New Zealand White jantan. Penelitian ini menggunakan 32 ekor kelinci New Zealand White jantan dengan umur antara 45-60 hari dengan bobot awal 347-1074g. Penelitian dilaksanakan dua tahap, yaitu tahap adaptasi dan tahap kinerja produksi. Kelinci dikelompokkan berdasarkan berat badan (besar, sedang, kecil dan sangat kecil), setiap kelompok masing-masing 2 ekor kelinci. Adaptasi dilakukan selama 14 hari, uji kinerja produksi dilakukan selama 30 hari Hasil uji produksi konsumsi pakan berurutan yaitu pasta, mash, crumble dan pelet adalah 125; 120,61; 118,81; dan 109,86 g/ekor/hari. Konsumsi perlakuan memberi pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi. Hasil uji Duncan menunjukkan P1 sangat nyata terhadap P2, P2 tidak nyata terhadap P3, P3 sangat nyata terhadap P4 dan P4 sangat nyata terhadap P1. Hasil Pertambahan bobot badan berurutan yaitu P4, P3, P2, dan P1 adalah 27,73; 25,3; 21,26; dan 20,05 g/ekor/hari. Pertambahan bobot badan kelompok dan pakan perlakuan memberi pengaruh nyata (P<0,05). Hasil uji Duncan kelompok K3 sangat nyata terhadap K4, K4 sangat nyata terhadap K2, K2 sangat nyata terhadap K1, dan K1 sangat nyata terhadap K4. Hasil Uji Duncan perlakuan P1 tidak nyata terhadap P2, P2 sangat nyata terhadap P3, P3 tidak nyata terhadap P4 dan P4 sangat nyata terhadap P1. Hasil konversi pakan berurutan P4, P3, P1, dan P2 adalah 4,8; 4,81; 5,6; dan 5,85. Konversi pakan kelompok memberi perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Hasil uji Duncan K1 tidak nyata terhadap K2, K2 tidak nyata terhadap K4, K4 sangat nyata terhadap K3, dan K3 sangat nyata terhadap K1. Kesimpulan Pakan bentuk pasta meningkatkan konsumsi pakan (125,00±3,49 g BK/ekor/hari) dan pertambahan bobot badan (27,73±8,64 g/ekor/hari). Pakan bentuk pasta memberikan efek yang sama terhadap konversi pakan (4,80±1,32). Berdasarkan hasil penelitian pemberian pakan konsentrat dalam berbagai bentuk menunjukkan perbedaan yang sangat nyata terhadap konsumsi dan pertambahan bobot badan, sehingga peternak dapat memberikan pakan bentuk pasta, karena mudah dalam pemberian dan murah dari segi ekonomi.