Analisis Permintaan Daging Sapi Pada Tingkat Konsumen Rumah Tangga Di Kota Malang

Main Author: Susanti, FebriVelindria
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137395/1/SKRIPSI_Febri_Velindria_Susanti_%28115050100111149%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/137395/
Daftar Isi:
  • Daging sapi merupakan salah satu sumber protein hewani yang dibutuhkan oleh tubuh. Daging sapi menjadi salah satu pilihan pangan bagi masyarakat di Indonesia. Harga daging sapi yang cukup tinggi (Rp 98.000,-/kg) dan tidak stabil membuat daya beli masyarakat terhadap daging sapi juga menjadi tidak stabil. Harga daging sapi yang tinggi menyebabkan permintaan terhadap daging sapi menurun, begitu juga sebaliknya. Hal tersebut akan menyebabkan perubahan permintaan terhadap perubahan harga yang terjadi. Kota Malang merupakan salah satu kota yang ada di Propinsi Jawa Timur dan mempunyai jumlah penduduk yang paling banyak ke dua. Kota Malang mempunyai beberapa pasar tradisional yang menyediakan berbagai kebutuhan pangan, hal ini memudahkan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan daging sapi yang diinginkan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui permintaan daging sapi pada tingkat konsumen rumah tangga di Kota Malang, mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi dan mengetahui nilai elastisitas permintaannya. Pengumpulan data dilakukan mulai 19 Februari-5 Maret 2015 yang bertempat di Pasar Blimbing, Pasar Merjosari, Pasar Kebalen, Pasar Induk Gadang dan Pasar Besar Malang. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling), sedangkan untuk pengambilan sampel diambil dengan accidental sampling. Data yang ditabulasi merupakan hasil survei kuisioner dari responden yang berjumlah 150 responden saat melakukan pembelian daging sapi. Data kemudian di analisis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa konsumen pada tingkat rumah tangga paling banyak ditemui pada Pasar Blimbing, Pasar Merjosari dan Pasar Kebalen. Pasar Induk Gadang konsumen paling banyak adalah pedagang sayur keliling, pedagang bakso dan warung makan, sedangkan Pasar Besar konsumen terbanyak adalah rumah makan dan restoran. Responden yang diketahui pada saat penelitian adalah ibu rumah tangga berusia antara 31-40 tahun dengan rata-rata lulusan SMA yang mempunyai pendapatan rumah tangga Rp 4.034.899,- ± Rp 3.690.258,- per bulan. Jumlah anggota rumah tangga responden paling banyak yaitu 4-6 orang. Bagian daging sapi yang paling sering dibeli oleh responden adalah daging has dalam dan responden rata-rata melakukan pembelian terhadap daging sapi 2-3 kali dalam satu bulan. Hasil regresi berganda mempunyai model analisis sebagai berikut: Y = 3,681 + 0,101 X2 + 0,136 X4 + 0,130 X5 + 0,508 X7 – 0,113 X8 + 0,264 X9 + ε. Hasil menunjukkan bahwa model variabel independen yang digunakan secara bersama-sama memberikan pengaruh nyata (P<0,05) dengan nilai R2 (koefisien determinasi) sebesar 0,644. Secara parsial tingkat pendidikan, jumlah anggota rumah tangga, pendapatan rumah tangga, frekuensi pembelian, harga daging sapi dan harga daging ayam memberikan pengaruh nyata terhadap permintaan daging sapi di Kota Malang. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah permintaan daging sapi pada tingkat konsumen rumah tangga di Kota Malang rata-rata sebesar 2,36 kg/bulan/keluarga. Tingkat pendidikan, jumlah anggota rumah tangga, pendapatan rumah tangga, frekuensi pembelian, harga daging sapi, harga daging ayam berpengaruh nyata terhadap permintaan daging sapi. Permintaan daging sapi bersifat in elastis (-0,256). Daging ayam (0,452) merupakan barang subtitusi dari daging sapi, sedangkan telur ayam (-0,239) dan beras (-0,165) merupakan barang komplementer dari daging sapi. Daging sapi sebagai barang normal (0,215) yang artinya jika pendapatan naik maka akan menyebabkan permintaan daging sapi akan naik. Saran yang dapat diberikan yaitu perlu adanya upaya pemerintah di daerah setempat untuk mendorong peningkatan produksi terhadap daging sapi agar masyarakat dapat meningkatkan konsumsi terhadap daging sapi. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang analisis permintaan daging seperti pada ternak unggas atau produk peternakan lainnya, serta bagaimana prospek usaha ternak pada masing-masing komoditas.