Analisis Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Madu Di Kota Surabaya
Daftar Isi:
- Potensi sumber daya hutan yang cukup luas di Indonesia membuat Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan negara lain. Keunggulan ini menjadi modal dasar yang perlu dikembangkan melalui pembangunan ekonomi sehingga dapat menjadi keunggulan bersaing yang bisa menjadi pendorong bagi pertumbuhan perekonomian nasional secara umum, seiring dengan peningkatan konsumsi madu, berkembanglah cara-cara pemalsuan madu oleh pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan. Madu merupakan produk yang mengandalkan sumber daya alam untuk produksinya. Persaingan dalam pemasaran yang semakin ketat mendorong para produsen untuk memilih strategi pemasaran yang tepat dan efisien dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Pengambilan data dilakukan di outlet madu dan apotek di wilayah Kota Surabaya pada 20 September hingga 20 November 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengambilan keputusan pembelian produk madu dan menganalisis faktor-faktor bauran pemasaran yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian madu di Kota Surabaya. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode survey menggunakan kuisioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, merupakan penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan responden jika dipandang cocok. Jumlah responden atau konsumen produk madu yaitu 100 resonden. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dari analisa faktor dan regresi berganda. Hasil analisis faktor dari data yang didapatkan menggunakan ekstraksi faktor menghasilkan 4 faktor baru yang dapat mewakili 16 variabel awal yaitu “kemasan, lokasi dan harga produk” (F1), “daya saing harga, akses lokasi dan kualitas produk” (F2), “promosi, merek dan kejelasan harga” (F3) serta “kenyamanan tempat dan promosi personal selling” (F4). Data hasil analisis regresi linier berganda menghasilkan persamaan regresi Y = 3,636 + 0,211 F1 + 0,225 F2 + 0,183 F3 + 0,149 F4. Berdasarkan uji F yang telah dilakukan diketahui bahwa F hitung > F tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bauran pemasaran yang terdiri dari faktor “kemasan, lokasi dan harga produk” (F1), “daya saing harga, akses lokasi dan kualitas produk” (F2), “promosi, merek dan kejelasan harga” (F3) serta “kenyamanan tempat dan promosi personal selling” (F4) secara bersama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Selanjutnya dilakukan uji t untuk mengetahui pengaruh masing – masing variabel bebas terhadap keputusan pembelian. Hasil uji t menunjukkan bahwa faktor “kenyamanan tempat dan promosi personal selling” (F4) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian madu di Kota Surabaya dan factor “kemasan, lokasi dan harga produk” (F1), “daya saing harga, akses lokasi dan kualitas produk” (F2), “promosi, merek dan kejelasan harga” (F3) berpengaruh sangat signifikan terhadap keputusan pembelian madu di Kota Surabaya. Kesimpulan dari penelitian adalah keputusan pembelian madu di Kota Surabaya ditunjukkan dengan adanya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk madu tersebut untuk membudayakan hidup sehat dan sebagai penunjang stamina konsumen salah satunya dengan mengkonsumsi madu. Hal ini terlihat dengan intensitas jumlah pembelian madu ≤ 2 botol yang berukuran 625 mL dengan jenis madu mangga dalam frekuensi pembelian satu kali tiap bulan. Faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli madu di Kota Surabaya yaitu faktor “kenyamanan tempat dan promosi personal selling”dan yang paling mempengaruhi adalah faktor “kemasan, lokasi dan harga produk”, “daya saing harga, akses lokasi dan kualitas produk”, “promosi, merek dan kejelasan harga”.