Daya Hambat Jus Daun Kelor (Moringa oleifera Lam) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Bovis dan Escherichia coli Penyebab Mastitis pada Sapi Perah”
Daftar Isi:
- Pengumpulan data penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari-Maret 2014 di Laboratorium Bakteriologi Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian untuk mengetahui daya hambat jus daun kelor (Moringa oleifera Lam) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus bovis dan Escherichia coli penyebab mastitis pada sapi perah. Hasil penelitian diharapkan jus daun kelor dapat digunakan sebagai zat antimikroba alami alternatif pengganti zat antimikroba buatan pabrik. Materi penelitian adalah bakteri Streptococcus bovis yang diperoleh dari Laboratorium Bakteriologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya dan Escherichia coli yang diperoleh dari Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya serta jus daun kelor (Moringa leifera Lam) dan larutan Iodips. Metode penelitian adalah percobaan di laboratorium menggunakan metode sumuran dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Adapun perlakuan yang digunakan adalah jus daun kelor dengan konsentrasi 20% (P1), 30% (P2), 40% (P3) dan larutan Iodips (P0) sebagai pembanding. Variabel yang diukur adalah zona hambat pertumbuhan bakteri setiap perlakuan, selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan Iodips (sebagai pembanding) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus bovis dan Escherichia coli berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan jus daun kelor, sehingga hasil analisis dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Diperoleh hasil bahwa jus daun kelor dengan konsentrasi 20% (P1) dan 30% (P2) belum mampu mengimbangi kekuatan daya hambat Iodips (P0) untuk menekan pertumbuhan bakteri Streptococcus bovis, namun konsentrasi 40% (P3) sudah mampu mengimbangi kekuatan daya hambat Iodips (P0), sedangkan pada Escherichia coli jus daun kelor dengan konsentrasi 20% (P1), 30% (P2) dan 40% (P3) belum mampu mengimbangi kekuatan daya hambat Iodips (P0). Disimpulkan bahwa jus daun kelor sampai dengan konsentrasi 40% memiliki kemampuan lebih rendah dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus bovis dan Escherichia coli dibandingkan dengan Iodips. Disarankan untuk penelitian uji daya hambat selanjutnya, menggunakan jus daun kelor dengan konsentrasi diatas 40% pada Streptococcus bovis dan diatas 50% pada Escherichia coli.