Pengaruh Teat Dipping Sari Daun Beluntas (Pluchea Indica Less) Terhadap Kualitas Susu Berdasarkan California Mastitis Test Dan Uji Reduktase

Main Author: Lisholihah, Iftitah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137346/1/SKRIPSI_Iftitah_Lisholihah_105050113111023.pdf
http://repository.ub.ac.id/137346/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini mulai dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2013 sampai 12 Januari 2014 di peternakan nggota Koperasi Unit Desa (KUD) Dau Dusun Princi, Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teat dipping menggunakan sari daun beluntas terhadap kualitas susu berdasarkan California Mastitis Test dan uji reduktase. Materi penelitian yang digunakan adalah 12 ekor sapi perah laktasi yang terindikasi mastitis subklinis, daun beluntas, iodin, reagen CMT, paddle, tabung reaksi, waterbath, metylen blue dan kapas steril . Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan, perlakuan yang digunakan antara lain antiseptik iodin (10%) sebagai kontrol (P0), sari daun beluntas 20% (P1) dan 35% (P2) dan masing-masing perlakuan digunakan selama empat minggu kemudian pada setiap hari minggu dilakukan uji CMT dan uji reduktase. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria sapi perah yang sedang dalam masa laktasi. Variabel yang diukur adalah tingkat kejadian mastitis dan aktivitas bakteri. Data yang didapat selanjutnya dianalisis secara deskriptif yaitu dengan membandingkan hasil tiga perlakuan yang digunakan untuk teat dipping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teat dipping dengan menggunakan iodin 10% memiliki selisih penurunan skor mastitis antara pretest dan posttest sebesar 1,19 dengan persentasenya sebesar 95%, sedangkan sari daun beluntas konsentrasi 20% memiliki selisih penurunan skor mastitis sebesar 1 dengan persentasenya sebesar 100% dan sari daun beluntas 35% selisih penurunannya sebesar 1,06 dengan persentase sebesar 95%. Selisih penurunan aktivitas bakteri dengan menggunakan iodin 10% sebesar 46,12 dengan persentasenya sebesar 23,8%, untuk sari daun beluntas konsentrasi 20% memiliki selisih penurunan sebesar 40,94 dengan persentasenya sebesar 21,8% dan sari daun beluntas konsentrasi 35% memiliki selisih sebesar 44,87 dengan persentasenya sebesar 23,7%. Ksimpulan dari penelitian ini adalah teat dipping dengan sari daun beluntas belum mampu menyetarahi kemampuan iodin dalam menurunkan tingkat mastitis dan aktivitas bakteri, untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan sari daun beluntas dalam jangka waktu yang lebih lama dan dalam konsentrasi yang lebih tinggi.