Analisis Ekonomi Usaha Peternakan Sapi Potong Ud “Tepak Farm” Di Desa Jabung Kecamatan Jabung Kabupaten Malang
Daftar Isi:
- Usaha penggemukan dan pemeliharaan sapi betina merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi daging dan pupulasi sapi di dalam negeri. Pada usaha pemeliharaan sapi dalam skala industri sudah diterapkan manajemen pemeliharaan yang memperhatikan faktor-faktor peningkatan produksi dan populasi sapi potong di Indonesia dengan tetap menitikberatkan pada efisensi usaha. Peternak perlu mengetahui analisis ekonomi secara terperinci sebagai acuan dalam mengembangkan usaha yang lebih baik. Penelitian dilaksanakan di Desa Jabung Kecamatan Jabung Kabupaten Malang pada tanggal 1 Desember 2013 – 1 Januari 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui modal, biaya pemeliharaan, pendapatan dan rentabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara untuk mendapatkan data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan rumus – rumus ekonomi yang meliputi pendapatan dan rentabilitas. Hasil penelitian di peternakan sapi potong UD Tepak Farm di Desa Jabung Kecamatan Jabung Kabupaten Malang menunjukkan bahwa nilai ternak sapi pada awal tahun (Q) sebesar Rp. 1.414.920.000, nilai ternak pada awal tahun (M) sebesar Rp.507.780.000, nilai ternak yang dibeli selama satu tahun (N) sebesar Rp. 482.235.000. Biaya pemeliharaan (O) sebesar Rp. 254.042.000, pendapatan (Y) yang diperoleh dalam satu tahun sebesar Rp. 170.863.000 atau Rp. 1.675.127/ekor untuk rentabilitas sebesar 113,5 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha peternakan sapi potong UD Tepak Farm mengalami keuntungan yang diperoleh dalam satu tahun sebesar Rp. 170.863.000 atau Rp. 1.675.127/ satuan ternak (ST) untuk rentabilitas sebesar 113,5 % artinya UD Tepak Farm rentabilitas usahanya termasuk kategori baik sekali. Peternakan UD Tepak Farm disarankan untuk lebih memperhatikan tata laksana pemeliharaan agar efisiensi biaya produksi optimal, peternak sebaiknya melakukan recording dan peternak harus mengikuti informasi pasar karena untuk menentukan langkah – langkah yang berkaitan dengan keputusan usaha.