Daftar Isi:
  • Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 bertempat di peternakan rakyat di Desa Waturejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan efektifitas teat dipping dekok daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan konsentrasi berbeda terhadap kejadian mastitis subklinis dan produksi susu sapi perah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif alami sebagai larutan teat dipping untuk mencegah terjadinya mastitis. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 ekor sapi FH periode laktasi 3-5 dan bulan laktasi 4-5 yang terindikasi mastitis subklinis. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Adapun perlakuan tersebut adalah teat dipping menggunakan antiseptik kimia yaitu iodips (T1) sebagai kontrol, teat dipping dengan ekstrak daun kersen konsentrasi 10% (T2), 30% (T3) dan 50% (T4). Uji mastitis dilakukan satu minggu sekali menggunakan California Mastitis Test (CMT). Variabel yang diamati adalah tingkat kejadian mastitis sebelum dan setelah dilakukan teat dipping serta jumlah produksi susu setiap ekor sapi perah sebelum dan setelah dilakukan teat dipping daun kersen (Mutingia calabura L.) dan antiseptik kimia. Data dianalisis menggunakan analisis ragam, yang dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) bila ada perbedaan nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teat dipping menggunakan dekok daun kersen memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap penurunan tingkat kejadian mastitis, sehingga dekok daun kersen dapat menjadi bahan alternatif alami untuk teat dipping, dekok daun kersen juga memiliki kemampuan yang tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan antiseptik kimia artinya dekok daun kersen memiliki kemampuan yang sama dengan larutan antiseptik kimia untuk menurunkan tingkat kejadian mastitis dampaknya dapat meningkatkan produksi susu sapi perah. Semakin tinggi penggunaan konsentrasi daun kersen maka teat dipping akan semakin kecil tingkat kejadian mastitis serta produksi susu meningkat. Rataan skor mastitis dan produksi susu pada perlakuan T1 masing-masing sebesar 2,21±0,15 dan 12,21±1,02 liter; T2 sebesar 2,12±0,14 dan 12,46±0,55 liter ; T3 sebesar 2,01±0,08 dan 12,58±0,84 liter serta pada perlakuan T4 sebesar 1,91±0,10 dan 12,63±0,85 liter per ekor per hari. Penggunaan teat dipping dekok daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan konsentrasi sebesar 50% memberikan hasil terbaik terhadap pencegahan kejadian mastitis subklinis serta dapat menghambat laju penurunan produksi susu dengan nilai rataan masing-masing sebesar 1,91±0,10 dan 12,63±0,85 liter. Disarankan peternak dapat menggunakan dekok daun kersen sebagai alternatif teat dipping pada sapi perah.