Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang untuk analisis kandungan pakan, Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di desa Wringin anom, Poncokusumo, Malang pada bulan 23 Juli sampai dengan 20 Agustus 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan sari belimbing wuluh dengan konsentrasi yang berbeda terhadap penampilan produksi ditinjau dari konsumsi pakan, Hen Day Production , konversi pakan dan Income Over Feed Cost. Selain itu juga untuk mengetahui penambahan level sari belimbing wuluh yang tepat terhadap penampilan produksi ditinjau dari konsumsi pakan, Hen Day Production, konversi pakan dan income over feed cost. Materi penelitian adalah ayam petelur dengan jenis Lohmann brown dengan umur 52 minggu yang berjumlah 120 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 6 ulangan. Perlakuan yang dicobakan dalam penelitian yaitu tanpa penambahan sari belimbing wuluh (P0), penambahan sari belimbing wuluh dengan konsentrasi 1,5 % (P1); 3 % (P2); 4,5 % (P3). Variabel yang diamati meliputi konsumsi pakan, hen day production, konversi pakan dan income over fed cost. Data yang diperoleh dari keempat pengujian tersebut diolah dengan bantuan program Microsoft Excel. Setelah data rata-rata diperoleh, dilanjutkan dengan analisis statistik menggunakan analisis ragam (ANOVA). Apabila diperoleh hasil yang berbeda atau signifikan, maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sari belimbing wuluh memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konversi pakan, nilai konversi pakan terendah yaitu (2,31 ± 0,15) yaitu pada level 3 %, dan nilai tertinggi adalah (2,54 ± 0,18) pada level pemberian 0 %. Penambahan sari belimbing wuluh memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap konsumsi (g/ekor/hari), hen day production (%) dan Income Over Feed Cost (Rp/ekor/hari). Rata-rata nilai pengaruh pemberian sari belimbing wuluh terendah (137,16 ± 0,75 g/ekor/hari) yaitu pada perlakuan 0 %, sedangkan konsumsi tertinggi (138,63 ± 1,02 g/ekor/hari) yaitu pada perlakuan dengan level 4,5 %, Sedangkan hasil terendah nilai hen day production (82,59 ± 6,91 %) pada perlakuan 0 %, sedangkan nilai terbaik (91,55 ± 6,15 %) yaitu pada level 3 %. Hasil terendah nilai Income Over Feed Cost (208,02 ± 57,60) yaitu pada level pemberian 0 %, sedangkan nilai tertinggi (288,43 ± 56,81) pada level pemberian 3 %. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah penambahan sari belimbing wuluh dengan konsentrasi sampai 3 % memberikan pengaruh terbaik pada penampilan produksi ayam petelur. Penyimpanan hasil pembuatan sari belimbing wuluh disarankan disimpan didalam refrigerator agar lebih mudah, efisiensi waktu dan tidak mempengaruhi kualitas dari bahan.