Analisis Ekonomi Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat Anggota “Kub Sami Mandiri” (Studi Pada Usaha Ternak Sapi Perah Rakyat Di Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang)

Main Author: Vaida, Nurul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137275/1/NURUL_VAIDA_A5_LENGKAP.pdf
http://repository.ub.ac.id/137275/
Daftar Isi:
  • Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang merupakan daerah potensial untuk pengembangan usaha ternak sapi perah yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakatnya. Peran usaha peternakan sapi perah terhadap pembangunan pertanian cukup signifikan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wonoagung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Tujuan penelitian adalah menganalisis kelayakan dan efisiensi usaha ternak sapi perah yang meliputi biaya produksi, penerimaan, pendapatan, Revenue Cost Ratio (R/C ratio), rentabilitas dan Break Event Point (BEP) berdasarkan skala usaha peternakan sapi perah rakyat. Pemilihan sampel menggunakan teknik multi stage sampling dengan jumlah responden 30 peternak yang dibagi menjadi 3 strata yaitu strata I (2-4,83 ST), skala II (4,84-7,67 ST) dan strata III (7,68-10,50 ST). Pengambilan data dilakukan selama dua bulan mulai tanggal 20 Mei sampai 15 Juni 2014. Data yang diperoleh berupa data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif tentang keadaan usaha peternakan sapi perah rakyat dan karakteristik peternak serta analisis kuantitatif untuk menganalisis biaya produksi, penerimaan, pendapatan, R/C ratio, rentabilitas dan BEP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden peternak memberikan gambaran tentang kondisi usaha ternak sapi perah dalam menjalankan usahanya, pendidikan responden dalam usaha ternak sapi perah sebagian besar Sekolah Dasar, usia dan pengalaman sangat berpengaruh terhadap proses produksi ternak sapi perah. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa usaha ternak sapi perah pada strata III (7,68-10,50 ST) lebih efisien dari pada strata I (2-4,83 ST) dan strata II (4,84-7,67). Hal ini didasarkan atas biaya produksi /satuan ternak/bulan pada strata I, II dan III masing-masing adalah Rp 939.476,-, Rp 905.171,-, dan Rp 960.127,-. Penerimaan per Satuan Ternak /bulan pada strata I, II dan III masing-masing adalah Rp 1.53.450,-, Rp 1.221.472,-, dan Rp 1.340.045,-. Pendapatan per Satuan Ternak /bulan pada strata I, II dan III masing-masing adalah Rp 313.984,- , Rp 316.301,- , dan Rp 379.918,- sehingga R/C ratio pada strata I, II dan III adalah 1,21, 1,29 dan 1,39. Nilai rentabilitas pada strata I, II dan III adalah 15,87%, 18,36% dan 25,31%. Nilai BEP hasil pada strata I, II dan III adalah 227 liter/bulan, 219 liter/bulan dan 215 liter/bulan. Nilai BEP harga pada strata I, II, III adalah Rp 4.183,-, Rp 4.166,- dan Rp 3.938,-. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha ternak sapi perah pada strata III (7,68-10,50 ST) lebih efisien daripada strata I (2-4,83 ST) dan strata II (4,84-7,67 ST). Saran yang dapat diberikan pada usaha ternak sapi perah di Desa Wonoagung Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang untuk menambah pendapatan dan keuntungan maka peternak disarankan untuk menambah jumlah ternaknya dan memperbaiki sistim manajemennya agar usahanya lebih efisien dan menguntungkan