Daya Hambat Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Dengan Pelarut Air Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Penyebab Mastitis Pada Sapi Perah
Main Author: | Hadi, KholidKurnia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/137259/1/Skripsi_Lengkap.pdf http://repository.ub.ac.id/137259/ |
Daftar Isi:
- Mastitis adalah penyakit radang pada kelenjar mammae yang disebabkan oleh mikroorganisme pada ternak sapi perah. Pengobatan mastitis salah satunya dengan menggunakan antiseptik kimia dan alami dengan teat dipping. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli-Agustus 2014 di Laboratorium kimia Universitas Islam Negeri Malang dan di Laboratorium Bakteriologi Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus penyebab mastitis pada sapi perah. Hasil penelitian diharapkan ekstrak daun kersen dapat digunakan sebagai zat antimikroba alami. Materi penelitian adalah bakteri Staphylococcus aureus yang diperoleh dari isolasi lapang di peternakan “Jabung Farm” Jabung, Kabupaten Malang yang kemudian di biakkan di Laboratorium Bakteriologi Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) dan larutan Iodips. Metode penelitian percobaan analisis data Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan ekstrak daun kersen dengan konsentrasi 30% (P1), 40% (P2), 50% (P3), 60% (P4) dan larutan Iodips (P0) sebagai pembanding. Variabel yang diukur adalah zona hambat pertumbuhan bakteri. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan Iodips (sebagai pembanding) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus berbeda sangat nyata (P<0,01). Ekstrak daun kersen dengan konsentrasi 30% (P1) dan 40% (P2), 50% (P3) belum mampu mengimbangi kekuatan daya hambat Iodips sedangkan untuk konsentrasi 60% (P4) sudah mampu untuk menyamai kekuatan Iodips untuk menekan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Kesimpulan bahwa ekstrak daun kersen dengan konsentrasi 60% memiliki kemampuan sama dengan iodips dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.