Analisis Kandungan Logam Berat Cd, Pb, Dan Cu Pada Sedimen, Kerang Hijau (Perna Viridis), Dan Kerang Darah (Anadara Granosa) Di Perairan Desa Banyuurip, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik

Main Author: Rini, Nindi Mega
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13722/
Daftar Isi:
  • Kerang merupakan salah satu makanan olahan laut (seafood) yang dikonsumsi secara ekstensif (luas). Kerang diduga mampu mengakumulasi logam berat melalui proses filter feeder (menyaring makanan). Desa Banyuurip menjadi salah satu desa pemasok kerang, salah satunya kerang hijau (Perna viridis) dan kerang darah (Anadara granosa). Namun, disekitar perairan terdapat aktivitas yang menyumbangkan bahan pencemar logam berat Cd, Pb, dan Cu. Logam berat diperairan dapat terakumulasi dalam tubuh kerang dan berdampak pada kesehatan manusia. Oleh sebab itu, perlu untuk mengetahui risiko kesehatan manusia dari mengonsumsi kerang yang terpapar logam berat. Sampel berasal dari Perairan Desa Banyuurip, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik. Pengambilan sampel berdasarkan metode purposive sampling. Analisis konsentrasi logam berat dengan menggunakan alat Atomic Absorption Spectrometers (AAS) dan fraksi sedimen menggunakan alat Hidrometer, mengacu pada standar SNI. Analisis statistika yang digunakan yaitu uji perbedaan (uji T test). Penilaian risiko terhadap konsumsi kerang dengan perhitungan THQ, HI, dan EDI. Kualitas Perairan Banyuurip tergolong optimal bagi kehidupan kerang, dan memiliki tipe fraksi sedimen yaitu lumpur. Kerang hijau dan kerang darah tidak memiliki perbedaan konsentrasi logam Cd dan Cu, namun berbeda pada konsentrasi logam Pb. Penilaian risiko melalui perhitungan THQ dan HI, didapatkan hasil bahwa tidak terdapat risiko kesehatan dalam mengonsumsi kerang P. viridis dan A. granosa baik untuk orang dewasa maupun untuk anakanak. Batas aman konsumsi kerang P. viridis dan A. granosa yang disarankan yaitu sebanyak 5 ekor/hari (anak-anak) dan 10 ekor/hari (orang dewasa)