Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 8 Desember 2013 sampai 9 Februari 2014 yang bertempat di peternakan kelinci milik Bapak Winarto Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Pengumpulan sampel Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB) dilakukan di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Uji proksimat sampel pakan dari campuran Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB) dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dan Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang. Uji kualitas daging dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dan Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB) pada ransum kelinci lepas sapih terhadap kualitas fisik daging. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pakan alternatif bagi ternak kelinci yang lebih ekonomis, selain itu juga sebagai informasi bagi peternak kelinci ataupun masyarakat umum dalam pemanfaatan Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB) dalam pakan kelinci. vii Materi yang digunakan dalam penelitian adalah Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB). Ternak percobaan menggunakan kelinci potong ras peranakan New Zealand White umur sekitar 3 – 4 bulan dengan bobot badan 1048 – 1534 gram sebanyak 15 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga terdapat 15 kelompok percobaan. Setiap ulangan terdiri dari 2 ekor kelinci, pada akhir penelitian setiap kelompok diambil secara acak 1 ekor kelinci sebagai sampel untuk uji kualitas daging. Jumlah semua kelinci yang digunakan sebagai sampel sebanyak 15 ekor. Pakan perlakuan dibedakan atas P0 = Pakan basal sebagai kontrol; P1 = 10 % Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB) + 90 % pakan basal; P2 = 20 % Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB) + 80 % pakan basal; P3 = 30 % Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB) + 70 % pakan basal; P4 = 40 % Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB) + 60 % pakan basal. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah warna daging, WHC (Water Holding Capacity), pH daging dan Susut Masak (Cooking Loss). Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara statistik menggunakan analisis Sidik Ragam dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Apabila terdapat perbedaan yang sangat nyata antar perlakuan, dilakukan uji jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian dan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa substitusi Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB) pada ransum kelinci lepas sapih tidak mempengaruhi kecerahan warna daging, intensitas warna merah, intensitas warna kuning, WHC (Water Holding Capacity) dan pH daging kelinci, tetapi memberikan perbedaan yang nyata (P<0,05) terhadap susut masak daging kelinci. Persentase susut masak (Cooking Loss) dari yang tertinggi secara berurutan selama penelitian adalah perlakuan P2 (25,67 %) dan kemudian berturut-turut diikuti oleh perlakuan P0 (24,00 %), P4 (22,67 %), P1 (20,00 %) dan P3 (18,67 %). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa substitusi Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB) pada ramsum kelinci lepas sapih tidak menurunkan kualitas fisik daging kelinci ditinjau dari kecerahan, intensitas warna merah dan intensitas warna kuning, WHC (Water Holding Capacity) dan pH daging kelinci, namun dapat meningkatkan susut masak (Cooking Loss) daging kelinci. Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB) dapat digunakan sebagai bahan substitusi pada ransum kelinci lepas sapih sampai level 40 %. Disarankan substitusi Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB) sampai pada level 40 % dengan 60 % pakan basal pada ramsum kelinci lepas sapih dapat diaplikasikan dan melakukan studi lebih lanjut untuk level substitusi Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB), mengingat substitusi Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB) 40 % dengan 60 % pakan basal tidak mempengaruhi kualitas fisik daging.