Pertambahan Bobot Badan Harian (Pbbh) Kambing Peranakan Etawah (Pe) Lepas Sapih Pada Dua Kecamatan Di Kabupaten Malang
Daftar Isi:
- Pengumpulan data penelitian dilaksanakan mulai tanggal 29 Maret sampai dengan 25 Mei 2014 di Kecamatan Karangploso dan Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertambahan bobot badan harian (PBBH) anak kambing Peranakan Etawah (PE) lepas sapih di Kecamatan Karangploso dan Poncokusumo Kabupaten Malang. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi peternak kambing dan Dinas Peternakan Kabupaten Malang dalam menentukan kebijakan peningkatan populasi kambing PE. Materi penelitian adalah anak kambing PE lepas sapih sebanyak 68 ekor di Kecamatan Karangploso dan 33 ekor di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survei, selanjutnya data yang diperoleh dihitung dengan menggunakan uji student-t tidak berpasangan. Variabel yang diamati yaitu : bobot sapih anak kambing PE lepas sapih, pertambahan bobot badan harian anak kambing PE lepas sapih dan mortalitas. Hasil penelitian di Kecamatan Karangploso dan Poncokusumo berturut-turut menunjukkan rata-rata bobot sapih jantan adalah 13,37+2,32 kg dan 14,30+1,65 kg berbeda nyata (P<0,05), bobot sapih anak betina 13,26+2,09 kg dan 13,02+1,80 kg berbeda nyata (P<0,05), bobot sapih berdasarkan kelahiran tunggal 14,14+1,88 kg dan 13,73+1,66 kg berbeda nyata (P<0,05), bobot sapih berdasarkan kelahiran kembar dua 13,27+1,63 kg dan 13,57+1,48 kg berbeda nyata (P<0,05), dan bobot sapih berdasarkan kelahiran kembar tiga 11,12+2,67 kg dan 11,30+1,76 kg berbeda nyata (P<0,05). Hasil penelitian Bobot Sapih anak kambing PE lepas sapih di Kecamatan Karangploso dan Kecamatan Poncokusumo berbeda nyata (P<0,05). Rata-rata PBBH di Kecamatan Karangploso dan Kecamatan Poncokusumo berturut-turut anak jantan lepas sapih adalah 60+20 gram dan 80+10 gram tidak berbeda nyata (P>0,05), PBBH anak betina lepas sapih 50+20 gram dan 70+10 gram tidak berbeda nyata (P>0,05), PBBH berdasarkan kelahiran tunggal 60+20 gram dan 70+10 gram berbeda nyata (P<0,05), PBBH berdasarkan kelahiran kembar dua 50+20 gram dan 70+10 gram tidak berbeda nyata (P>0,05), dan PBBH berdasarkan kelahiran kembar tiga 50+20 gram dan 60+10 gram berbeda nyata (P<0,05). Hasil penelitian PBBH anak kambing PE lepas sapih tidak berbeda nyata (P>0,05), tetapi ada kecenderungan PBBH anak kambing PE lepas sapih di Kecamatan Poncokusumo lebih tinggi dibandingkan di Kecamatan Karangploso. Presentase angka kematian yang didapatkan adalah di Kecamatan Karangploso sebesar 5,88% dan di Kecamatan Poncokusumo sebesar 9,30%. Disimpulkan Bobot Sapih dan PBBH di Kecamatan Poncokusumo lebih tinggi dibandingkan Kecamatan Karangploso karena dipengaruhi oleh faktor genetik, ketersediaan pakan, dan terjadinya kelahiran kembar.