Analisis Kelayakan Finansial Dan Analisis Sensitivitas Pada Usaha Pembuatan Telur Asin “Chozin” Dan “Rahayu” Di Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan
Main Author: | Nasihah, Qurrotun |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/137190/1/QURROTUN_NASIHAH-105050113111071-SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/137190/ |
Daftar Isi:
- Upaya memperoleh keuntungan yang besar dan berkelanjutan merupakan sasaran utama bagi semua kegiatan usaha termasuk di dalamnya usaha pembuatan telur asin, untuk mencapai sasaran tersebut perlu adanya langkah upaya, diantaranya diperlukan suatu analisis untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan dari suatu usaha pembuatan telur asin, sehingga perlu dilakukan suatu penelitian tentang analisis kelayakan finansial dan analisis sensitivitas usaha pembuatan telur asin. Penelitian dilaksanakan tanggal 15 Maret 2014 sampai dengan 15 April 2014 di “Chozin” Jalan Liposos RT 04 RW 13 Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan dan “Rahayu” yang beralamat di Jalan Simpang Tiga no 24 Bedaan Babat Lamongan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui analisis kelayakan finansial dan sensitivitas pada usaha pembuatan telur asin. Kegunaan penelitian ini adalah sebagai salah satu bahan evaluasi usaha pembuatan telur asin “Chozin” dan “Rahayu” dengan menggunakan metode analisis kelayakan finansial dan analisis sensitivitas, sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan keputusan yang diambil guna pengembangan usaha pembuatan telur asin kedepannya dan sebagai bahan informasi untuk melakukan penelitian atau pengkajian lebih lanjut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus yaitu menilai kelayakan usaha apakah usaha tersebut layak dikembangkan atau tidak sehingga perlu adanya evaluasi. Hasil penelitian analisis kelayakan finansial pada usaha pembuatan telur asin “Chozin” dan “Rahayu” menunjukkan bahwa dari analisis biaya, diketahui bahwa telur itik sebagai bahan variabel memiliki persentase paling tinggi pada masing-masing produsen sebesar 97-98%. Hasil perhitungan NPV dengan menggunakan social discount rate 6% menunjukkan NPV pada “Chozin” sebesar Rp. 56.008.516,- sedangkan pada “Rahayu” sebesar Rp. 502.988.428,-. Kedua usaha pembuatan telur asin tersebut layak untuk dikembangkan karena nilai NPV lebih besar dari nol. Hasil perhitungan IRR menunjukkan 8,72% pada “Chozin” dan 10,98% pada “Rahayu”, dari hasil perhitungan IRR dengan menggunakan Social Opportunity Cost of Capital (SOCC) sebesar 6%, ini berarti IRR>SOCC, dengan demikian usaha pembuatan telur asin tersebut layak untuk dikembangkan. Hasil perhitungan BCR adalah 1,07 pada “Chozin” dan pada “Rahayu” sebesar 1,67, hasil tersebut menunjukkan bahwa pada kedua usaha pembuatan telur asin tersebut mengalami keuntungan dan layak untuk dikembangkan. PBP pada usaha pembuatan telur asin “Chozin” selama 5,03 tahun sedangkan pada “Rahayu” nilai PBP selama 3,49 tahun dengan demikian kedua usaha pembuatan telur asin layak untuk dikembangkan karena nilai PBP kurang dari umur ekonomis. Hasil analisis sensitivitas pada usaha pembuatan telur asin “Chozin” dengan kenaikan harga bahan baku telur itik sebesar 5% yaitu harga awal pembelian bahan baku telur itik yaitu Rp. 1.800,- menjadi Rp. 1.900,-. Kenaikan harga bahan baku telur itik 5% mengakibatkan usaha pembuatan telur asin tersebut mengalami kerugian dan tidak layak untuk dikembangkan karena nilai NPV yang dihasilkan lebih kecil daripada nol.Tingkat sensitivitas pada usaha pembuatan telur asin “Rahayu” diperoleh hasil bahwa setiap kenaikan harga bahan baku telur itik 8% dengan harga awal pembelian bahan baku telur itik yaitu Rp. 2.300,- menjadi Rp. 2.500,-. Kenaikan harga bahan baku telur itik 8% membuat NPV turun menjadi Rp. 282.651.269,- atau 48,81%, nilai IRR turun menjadi 14,39% atau 21,58%, BCR turun menjadi 1,38 atau 17,37% dan PBP terjadi penambahan waktu 9 bulan atau 17,88%. Meskipun terjadi kenaikan harga bahan baku telur itik sebesar 8% usaha pembuatan telur asin “Rahayu” masih layak untuk dikembangkan. Perbandingan penilaian analisis investasi menunjukkan bahwa usaha pembuatan telur asin “Rahayu” lebih layak daripada usaha pembuatan telur asin “Chozin” yaitu nilai NPV sebesar Rp. 502.988.428,-, 10,98% pada IRR, nilai BCR 1,67 dan 3,49 tahun pada PBP.