Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Nilai Heat Tolerance Coefficient (Htc) Domba Ekor Gemuk (Deg)
Main Author: | Khoiri, Iqbalul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/137172/1/Iqbalul_Khoiri.pdf http://repository.ub.ac.id/137172/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Peternakan Rakyat DEG, Desa Payaman, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan (dataran rendah) dan peternakan DEG Agriranch, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang (dataran tinggi) pada bulan Februari sampai April 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian tempat yang berbeda terhadap nilai HTC DEG. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dan bahan pertimbangan peternak dalam manajemen pemeliharaan Domba Ekor Gemuk, serta dapat menjadi informasi bagi perkembangan ilmu peternakan, terutama daya adaptasi DEG di ketinggian tempat yang berbeda. Materi penelitian ini adalah 20 ekor DEG jantan berumur 9-12 bulan dan masing-masing lokasi penelitian berjumlah 10 ekor. Pakan yang diberikan berupa hijauan (kangkung kering), konsentrat dan pakan tambahan berupa Kamblok. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan disertai pengamatan secara langsung terhadap frekuensi pernafasan, suhu tubuh, dan HTC. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan uji Student-t tidak berpasangan. Hasil pengamatan suhu tubuh DEG jantan di Dataran Tinggi menunjukan suhu tubuh pada pagi hari 38,30±0,010C dan 38,60±0,010C pada siang hari, sedangkan suhu tubuh DEG jantan di Dataran Rendah pada pagi hari 38,34±0,010C dan pada siang hari 38,63±0,040C. Frekuensi pernafasan DEG jantan di Dataran Tinggi pada pagi hari sebesar 24,59±0,33 kali/menit dan pada siang hari sebesar 26,90±0,37 kali/menit, sedangkan frekuensi pernafasan ternak di Dataran Rendah adalah 26,59±0,66 kali/menit pada pagi hari dan 29,42±0,47 kali/menit pada siang hari. Ternak yang berada di Dataran Tinggi memiliki nilai HTC 2,10±0,02, sedangkan ternak yang berada di Dataran Rendah menunjukan nilai HTC 2,11±0,02. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketinggian tempat meningkatkan suhu tubuh dan frekuensi pernafasan di Dataran Rendah dan menurunkan frekuensi pernafasan dan suhu tubuh di Dataran tinggi (P<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ketinggian tempat tidak berpengaruh nyata terhadap nilai HTC DEG. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan DEG dengan managemen pemeliharaan yang sama di dataran rendah dan dataran tinggi, untuk mendapatkan informasi terkait pemeliharaan DEG yang efektif dan efesien.