Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Sebagai Antibakteri Streptococcus Agalactiae Penyebab Mastitis Subklinis Pada Sapi Perah

Main Author: Dini, KharismaCahaya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137170/1/EKSTRAK_DAUN_KERSEN.pdf
http://repository.ub.ac.id/137170/2/Lampiran.pdf
http://repository.ub.ac.id/137170/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan bulan Februari s/d Maret 2014 di Laboratorium Toksitologi Pestisida dan Laboratorium Bakteriologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ektrak daun kersen (Muntingia calabura L.) sebagai antibakteri terhadap bakteri Streptococcus agalactiae penyebab mastitis subklinis. Hasil dari penelitian ini diharapkan ekstrak daun kersen dengan pelarut kloroform dapat digunakan sebagai antibakteri untuk menghambat Streptococcus agalactiae yang menyebabkan mastitis subklinis pada sapi perah. Materi penelitian ini adalah bakteri Streptococcus agalactiae dari sampel susu yang digunakan sebagai isolat diperoleh dari peternakan Bapak Andik di Kecamatan Junrejo Kota Batu. Metode penelitian ini adalah metode kertas cakramyang kemudian diuji dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan dianalisis dengan menggunakan anova, hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun kersen sebagai antibakteri Streptococcus agalactiae. Ekstrak daun kersen diekstraksi dengan menggunakan pelarut kloroform. Perlakuan yang dilakukan menggunakan larutan iodips (P0) sebagai kontrol dan ekstrak daun kersen dengan konsentrasi 10% (P1), 20% (P2), 30% (P3), 40% (P4), 50% (P5) dengan 4 ulangan pada setiap perlakuan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kertas cakram yang telah diberi perlakuan, kemudian pengamatan dilakukan dengan mengamati zona bening yang dihasilkan menggunakan jangka sorong (mm), sebagai suatu tanda bahwa ekstrak daun kersen memiliki zat antibakteri untuk menghambat bakteri Streptococcus agalactiae. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kersen pada konsentrasi 50% menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak lain maupun larutan kontrol iodips, adapun hasil yang didapatkan adalah sebesar 3,086 mm. Hasil analisis anova menunjukkan bahwa (P>0,05) yang artinya ekstrak daun kersen tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae secara laboratorium, sehingga ekstrak daun kersen konsentrasi 10% s/d 50% setara dengan antibakteri kimia iodips yang dapat digunakan sebagai antibakteri alami. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ektrak daun kersen konsentrasi 50% menunjukkan hasil yang lebih tinggi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Sterptococcus agalactiae, sedangkan pada ekstrak daun kersen pada konsentrasi 10% sudah memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan iodips. Saran dari penelitian bahwa ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) pada konsentrasi 10% sudah dapat digunakan sebagai antibakteri alami untuk teat dipping pada kondisi lapang, karena pada konsentrasi ini ekstrak daun kersen memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan larutan kimia iodips.