Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan selama 35 hari mulai tanggal 18 Oktober sampai dengan 21 November 2013 di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama pencahayaan dan daya lampu terhadap umur pertama kali bertelur, konsumsi pakan, produksi telur dan konversi pakan pada burung puyuh (Coturnix coturnix japonica). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam tatalaksana pemberian cahaya lampu yang meliputi lama pencahayaan dan daya lampu terhadap peningkatan performa dari burung puyuh. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah burung puyuh dari pembibitan PT. Malindo sebanyak 135 ekor dengan jenis kelamin betina. Metode penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan menggunakan dua faktor yaitu lama pencahayaan dan daya lampu yang berbeda. Faktor lama pencahayaan terdiri dari tiga taraf perlakuan yaitu 4 jam, 8 jam dan 12 jam, sedangkan untuk faktor daya lampu juga terdiri dari tiga taraf perlakuan yaitu 5 watt, 10 watt dan 15 watt. Variabel yang diamati terdiri dari umur pertama kali bertelur, konsumsi pakan, produksi telur dan konversi pakan. Analisis data menggunakan analisis keragaman, jika terjadi pengaruh perbedaan dilanjutkan dengan uji Duncan’s. Hasil dari penelitian ini adalah untuk umur pertama kali bertelur yang dipengaruhi lama pencahayaan berbeda sangat nyata (P<0,01) menurut uji Duncan’s dengan umur pertama kali bertelur paling cepat ada pada perlakuan 8 jam yaitu pada umur 41,89 ± 0,69 hari, sedangkan kecepatan umur pertama kali bertelur yang dipengaruhi oleh daya lampu berbeda nyata (P<0,05) menurutu uji Duncan’s dengan umur pertama paling cepat ada pada perlakuan 15 watt yaitu pada umur 42,44 ± 1,64 hari. Hasil yang diperoleh untuk tingkat konsumsi pakan yang dipengaruhi lama pencahayaan lampu berbeda sangat nyata (P<0,01) menurut uji Duncan’s dengan konsumsi pakan tertinggi terdapat pada perlakuan 12 jam dengan rataan 22,05 ± 0,18 g/ekor/hari, sedangkan tingkat konsumsi pakan yang dipengaruhi daya lampu juga berbeda sangat nyata menurut uji Duncan’s dengan tingkat konsumsi pakan tertinggi terdapat pada perlakuan 15 watt dengan rataan 21,94 ± 0,04 g/ekor/hari. Hasil yang diperoleh untuk produksi telur yang dipengaruhi oleh lama pencahayaan berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan perlakuan selama 12 jam menunjukkan hasil yang paling tinggi yaitu pada 91,33 ± 3,28%, sedangkan nilai konversi pakan yang dipengaruhi lama pencahayaan berbeda sangat nyata (P<0,01) dan pada perlakuan 12 jam diperoleh rataan nilai konversi paling bagus yaitu pada 2,40 ± 0,09. Daya lampu tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P>0,05) pada produksi telur dan konversi pakan menurut uji Duncan’s. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan kombinasi yaitu lama pencahayaan dan daya lampu, namun untuk menghasilkan umur pertama kali bertelur paling cepat diberikan lama pencahyaan selama 8 jam, sedangkan untuk menigkatkan produktifitas yaitu konsumsi pakan, produksi telur dan konversi pakan diberikan lama pencahayaan selama 12 jam. Daya lampu sebesar 15 watt memberikan hasil terbaik untuk umur pertama kali bertelur dan konsumsi pakan.