Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Membeli Yogurt Milk (Studi Kasus “Milk Story Premiere” Dan “Kedai Milk Story” Di Kota Malang)

Main Author: Salsabila, Sheba
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137131/1/skripsi-sheba_dub.pdf
http://repository.ub.ac.id/137131/
Daftar Isi:
  • Milk Story merupakan suatu perusahaan yang memproduksi dan menjual aneka olahan susu yang semakin berkembang di Kota Malang. Hal tersebut terlihat dari cabang usaha yang terus bertambah. Persaingan usaha yang semakin ketat menuntut Milk Story untuk memiliki strategi dalam memasarkan produk dengan tepat sasaran agar keputusan pembelian dapat optimal dan sesuai dengan harapan. Alat yang sering digunakan dalam pemasaran yaitu bauran pemasaran yang terdiri dari pengaturan strategi produk, harga, tempat dan bauran pomosi sehingga peneliti ingin mengetahui faktorfaktor bauran pemasaran apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian yogurt di Milk Story pada cabang yang berbeda. Pengambilan data dilakukan di Milk Story cabang Jl. Semeru No. 76 dan Jl. Bondowoso No. 11A pada November hingga Desember 2013.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keputusan pembelian yogurt Milk Story dan menganalisis faktor-faktor bauran pemasaran yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian yogurt Milk Story. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode survei menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, yaitu siapa yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan responden jika dipandang cocok. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis faktor dan regresi berganda. Berdasarkan survei yang telah dilakukan diketahui bahwa responden Milk Story Premiere sebagian besar (60%) berusia 19-24 tahun, laki-laki (62%), berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa (92%), berpendidikan terakhir SMA/sederajad (76%) dan berpenghasilan Rp 1,1-1,5 juta (30%). Sedangkan responden di Kedai Milk Story sebagian besar (76%) berusia 19-24 tahun, perempuan (52%), berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa (92%), berpendidikan terakhir SMA/sederajad sebanyak 90% dan berpenghasilan Rp 600.000-1.000.000,00 (56%). Mayoritas konsumen yogurt Milk Story Premiere memutuskan membeli yogurt sebanyak satu botol tiga kali dalam sebulan dengan pengeluaran sebesar Rp 40.000-48.000. Sedangkan pada Kedai Milk Story didominasi oleh konsumen yang membeli 2 botol yogurt sekali dalam sebulan dengan pengeluaran sebesar Rp 15.000- 22.5000. Hasil analisis faktor dari data Milk Story Premiere menghasilkan empat faktor baru yang dapat mewakili 14 variabel awal yaitu kelayakan tempat, kelayakan harga dan visibility, media promosi dan kualitas produk. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh analisis faktor pada data Kedai Milk Story yaitu menghasilkan tiga faktor baru yang dapat mewakili 14 variabel awal yaitu kualitas produk dan kelayakan harga, kelayakan tempat dan media promosi. Data hasil analisis faktor kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan uji F yang telah dilakukan diketahui bahwa F hitung > F tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi secara bersama-sama berpengaruh signifikan (p<0,05) terhadap keputusan pembelian yogurt. Selanjutnya dilakukan uji t untuk mengetahui pengaruh masing–masing variabel bebas terhadap keputusan pembelian yogurt. Hasil Uji t menunjukkan bahwa kelayakan tempat, kelayakan harga dan visibility dan kualitas produk berpengaruh positif dan sangat signifikan (p<0,01) terhadap keputusan pembelian yogurt Milk Story Premiere. Sedangkan uji t pada Kedai Milk Story menunjukkan bahwa kualitas produk dan kelayakan harga berpengaruh positif dan sangat signifikan (p<0,01) terhadap keputusan pembelian. Faktor kelayakan tempat, media promosi dan penghasilan konsumen berpengaruh positif dan signifikan (p<0,05) terhadap keputusan pembelian yogurt. Kesimpulan penelitian adalah konsumen di Milk Story Premiere membeli 1 botol yogurt sebanyak tiga kali sebulan dengan pengeluaran Rp 40.000– 48.000. Keputusan pembelian disana dipengaruhi oleh faktor kelayakan harga dan kemudahan melihat tempat, kelayakan tempat, kualitas produk dan penghasilan konsumen. Sedangkan konsumen di Kedai Milk Story membeli dua botol yogurt satu kali dalam sebulan dengan pengeluaran Rp 15.000-22.500,00. Keputusan pembelian disana dipengaruhi oleh faktor kualitas produk dan kelayakan harga, kelayakan tempat, media promosi dan penghasilan konsumen.