Evaluasi Variasi Genetik Dan Depresi Silang Dalam Pada Persilangan Sendiri Dan Persilangan Saudara Beberapa Galur Jagung Manis (Zea Mays L. Var. Saccharata)

Main Author: Widanni, Lucynda Windy
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13713/1/LUCYNDA%20WINDY%20WIDANNI.pdf
http://repository.ub.ac.id/13713/
Daftar Isi:
  • Jagung manis ialah tanaman hortikultura yang dimanfaatkan sebagai sayur, bahan pembuatan tepung dan bahan baku industri. Selain itu, jagung manis juga dimanfaatkan limbah jagung segarnya setelah panen sebagai tambahan hijauan pakan ternak. Kebutuhan jagung manis di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun produksi jagung manis dalam negeri belum mampu mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat. Pemerintah pada tahun 2016 mengimpor jagung sebanyak 2,4 juta ton untuk memenuhi total kebutuhan jagung nasional yang mencapai 8,6 juta ton per tahun (Kemenperin, 2016). Salah satu cara meningkatkan produksi jagung manis di Indonesia dapat dilakukan melalui pemuliaan tanaman yaitu dengan perakitan varietas hibrida. Perakitan varietas hibrida dimulai dengan pembentukan galur inbrida. Galur inbrida dihasilkan melalui persilangan sendiri hingga diperoleh tanaman yang homozygot. Namun, dengan penyerbukan sendiri terjadi segregasi dan penurunan vigor tanaman yang dikenal dengan istilah depresi silang dalam (inbreeding depression). Depresi silang dalam dimanfaatkan untuk mengukur tingkat penurunan ketegaran atau vigor tanaman yang diakibatkan oleh penyerbukan sendiri maupun penyerbukan saudara. Sehingga dapat dilakukan pemilihan terhadap tanaman yang memiliki sifat baik dan kurang baik. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui keragaman pada beberapa galur jagung manis hasil selfing dan sibmate serta mengetahui adanya depresi silang dalam pada beberapa galur jagung manis hasil selfing dan sibmate. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Areng-areng, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada bulan Maret-Juni 2017. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah 12 galur jagung manis generasi S5, yang terdiri dari 6 galur hasil selfing dan 6 galur hasil sibmate. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga kali ulangan. Jarak tanam yang digunakan yaitu 65x25cm dan 1 benih tiap lubang tanam. Karakter pengamatan meliputi karakter kualitatif dan kuantitatif. Karakter kuantitatif terdiri dari tinggi tanaman, tinggi letak tongkol, umur silking, umur tasseling, umur panen, jumlah tongkol isi, panjang tongkol dengan klobot, panjang tongkol tanpa klobot, jumlah baris dalam tongkol, diameter tongkol, lebar biji, panjang biji dan bobot 100 biji. Sedangkan karakter kualitatif terdiri dari bentuk ujung daun pertama, tipe malai, warna malai, dan bentuk tongkol. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t taraf 5%. Sebelum dilakukan uji t, terlebih dahulu menentukan analisis ragam menggunakan uji F taraf 5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi depresi silang dalam pada beberapa karakter pengamatan kuantitatif. Pada galur-galur selfing lebih banyak menunjukkan depresi silang dalam dibandingkan dengan galur-galur sibmate. Hasil uji t menunjukkan karakter umur panen memiliki keragaman yang paling rendah dibandingkan dengan karakter lainnya. Sedangkan karakter tinggi tanaman, jumlah baris biji, panjang biji dan bobot 100 biji memiliki keragamanii yang tinggi. Dalam galur E3-4+11-A memiliki keragaman paling tinggi, sedangkan galur E3-4+93-Y memiliki keragaman terendah. Berdasarkan pengamatan karakter kualitatif terdapat beberapa galur yang masih belum seragam. Korelasi antara depresi silang dalam dengan variasi genetik menunjukkan tidak adanya korelasi pada sebagian besar karakter pengamatan