Efek Penambahan Campuran Acidifier Dan Fitobiotik Alami Dalam Bentuk Non Dan Enkapsulasi Dalam Pakan Komersial Terhadap Kualitas Telur Ayam Petelur

Main Author: Septiana, Maya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137113/1/MAYA_SEPTIANA-105050113111086-EFEK_PENAMBAHAN_CAMPURAN_ACIDIFIER.pdf
http://repository.ub.ac.id/137113/
Daftar Isi:
  • Pemberian feed additive dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pakan, produktivitas, pencegahan penyakit serta pengobatan seperti antibiotik. Penambahan antibiotik pada pakan meninggalkan residu yang berbahaya. Acidifier dan fitobiotik dapat digunakan pengganti antibiotik. Acidifier merupakan asam organik bertujuan meningkatkan kecernaan melalui peningkatan kinerja enzim pencernaan, menurunkan pH dalam usus serta menjaga keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan. Asam laktat dan asam sitrat dapat digunakan sebagai feed additive. Fitobiotik adalah tanaman herbal yang memiliki bahan aktif yang dapat digunakansebagai antibakteri dan memiliki fungsi dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit sehingga mempunyai pengaruh positif terhadap sistem kekebalan tubuh. Bawang putih (Allium sativum) dan meniran (Phyllanthus niruri L) merupakan fitobiotik bersifat antibakteri, antijamur, antiparasit. Kombinasi acidifier dan fitobiotik akan maksimal digunakan sebagai feed additive jika diproteksi melalui enkapsulasi agar dapat dimanfaatkan setelah gizzard sehingga penyerapan nutrien maksimal dan menghasilkan telur dengan kualitas standar dan aman dikonsumsi. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 3 Nopember hingga 29 Desember 2013 di peternakan ayam petelur milik Bapak Ali Supriyanto, Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Pembuatan Aditif pakan dan analisa kandungan nutrien pakan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak. Uji kualitas telur dilakukan di Laboraturium Teknonologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Uji kandungan kolesterol kuning telur dilakukan di Laboratorium Fakultas MIPA, Universitas Padjajaran. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui efek penambahan campuran acidifier (asam laktat dan sitrat) dan fitobiotik (bawang putih dan meniran) dalam bentuk non dan enkapsulasi dalam pakan komersial terhadap tebal kerabang, Haugh Unit, volume putih dan kuning, warna kuning, serta kolesterol kuning telur dan mengetahui bentuk serta level pemberiancampuran acidifier dan fitobiotik terbaik. Hasil penelitian diharapkan dapat memberi informasi tentang penambahan campuran acidifier dan fitobiotik alami dalam bentuk non dan enkapsulasi serta level pemberian sehingga menghasilkan kualitas telur yang sesuai standar serta dapat menggantikan penggunaan antibiotik pada ayam. Materi penelitian adalah 144 ayam petelur Isa Brown umur 57 minggu. Pakan yang digunakan adalah campuran jagung, bekatul, dan konsentrat. Perlakuan dibedakan menjadi dua bentuk yaitu tanpa enkapsulasi (A) dan enkapsulasi (B) serta 4 level penggunaan yaitu 0 %; 0,5 %; 1 %; dan 1,5 % dalam pakan yang tersarang pada bentuk. Kontrol positif digunakan antibiotik 0,2 %. Metode penelitian terdiri dari 8 perlakuan dan 4 ulangan setiap ulangan terdapat 4 ekor. Variabel yang diamati adalah tebal kerabang (mm), HU, volume putih dan kuning (ml), warna kuning, serta kolesterol kuning telur (mg/100g). Data dianalisis menggunakan analisis variansi (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap Pola Tersarang dan apabila terdapat perbedaan di lanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bentuk memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap penurunan kandungan kolesterol kuning telur yaitu 227,91 ± 1,44 mg/100g bentuk A dan 213,07 ± 10,67 mg/100g bentuk B namun berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap tebal kerabang, HU, volume putih dan kuning telur, serta warna kuning telur. Pemberian level tersarang pada bentuk memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap penurunan kolesterol kuning telur terendah dengan level 1 % yaitu 225,94 ± 2,93 mg/100g bentuk A dan level 0,5 % yaitu 206,27 ± 2,33 mg/100g bentuk B namun tidak berbeda nyata terhadap tebal kerabang, HU, volume putih dan kuning, serta warna kuning telur. Kesimpulan dari penelitian adalah pemberian campuran acidifier dan fitobiotik bentuk enkapsulasi menurunkan kolesterol kuning telur lebih tinggi, tidak meningkatkan tebal kerabang, HU, volume putih dan kuning telur serta warna kuning dibandingkan non enkapsulasi. Level penambahan 0,5 % bentuk B dapat menurunkan kandungan kolesterol kuning telur terbaik dibanding level lain namun tidak meningkatkan terhadap tebal kerabang, HU, volume putih dan kuning, serta warna kuning telur dalam berbagai level dan bentuk. Saran yang dapat diberikan adalah menambahkan campuran acidifier dan fitobiotik bentuk enkapsulasi pada level 0,5 % dalam pakan ayam petelur.