Pengaruh Naungan Dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Curly Kale (Brassica Oleracea Var. Achepala) Di Dataran Medium
Main Author: | Utami, Erinda Patmawati Putri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13709/1/ERINDA%20PATMAWATI%20PUTRI%20UTAMI.pdf http://repository.ub.ac.id/13709/ |
Daftar Isi:
- Curly Kale (Brassica oleracea var. achepala) adalah termasuk salah satu tanaman yang berasal dari famili Brassicaceae. Kale adalah sumber nutrisi yang penting bagi tubuh manusia karena mengandung vitamin dan antioksidan alami, Kale (Brassica oleracea L.) adalah termasuk sayuran yang tumbuh pada iklim sedang. Karakteristik dari iklim sedang adalah selama musim panas, temperatur bervariasi antara 10°C-14°C dan memiliki kelembaban relatif antara 80% - 100% yang biasanya terdapat pada dataran tinggi. Dataran tinggi, umumnya memiliki kemiringan >15%. Lahan pertanian pada kemiringan 15-40% merupakan area yang mudah longsor oleh karena itu diperlukan alternatif area tanam di tempat lain, seperti pada dataran medium. Pada dataran medium, suhu siang dapat mencapai 35°C dan suhu malam 25°C (Syarif et al., 2005) dengan kelembaban udara yaitu antara 60%-90%, disebabkan oleh radiasi matahari yang tinggi, sehingga diperlukan upaya untuk merekayasa lingkungan supaya cocok untuk pertumbuhan tanaman kale yaitu dengan perlakuan naungan dan jarak tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui interaksi antara naungan dengan jarak tanam yang tepat untuk mendapatkan lingkungan tumbuh yang sesuai bagi pertumbuhan dan hasil tanaman Curly Kale (Brassica oleracea var. achepala) di dataran medium. Hipotesis dari penelitian ini adalah peningkatan persentase naungan dengan jarak tanam yang semakin rapat dapat menurunkan suhu dan meningkatkan kelembaban sehingga interaksi naungan dengan jarak tanam dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman curly kale (Brassica oleracea var. achepala), perbedaan intensitas naungan dan jarak tanam memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan hasil tanaman Curly Kale (Brassica oleracea L.var. achepala). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei di desa Jatimulyo, kecamatan Lowokwaru, Malang dengan ketinggian 460 mdpl. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah paranet (25%, 50%, 75%), nampan, sprayer, tali, gunting, termometer, higrometer, lux meter, gembor, meteran, timbangan digital, Leaf Area Meter (LAM), oven, mortar, pistil, gelas ukur, spektrofotometer, mikroskop, tube, papan nama, kamera, komputer dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah pupuk kandang kambing dengan total 174.96 kg, bambu, air, cocopeat, pupuk anorganik (urea), amplop, kertas saring dan aceton. Bahan tanam yang digunakan yaitu benih kale varietas Curly Kale. Penelitian ini menggunakan metode rancangan petak terbagi atau split plot design dengan naungan sebagai main plot yaitu penggunaan beberapa paranet dengan intensitas kerapatan yang berbeda meliputi tanpa paranet (P0), paranet 25 % (P), paranet 50% (P2), dan paranet 75% (P3). Sedangkan untuk sub plot adalah perlakuan jarak tanam yaitu 30 x 30 cm (J1), 35 x 35 cm (J2) dan 40 x 40 cm (J3). Ulangan yang digunakan adalah sebanyak tiga kali, sehingga diperoleh 36 petak percobaan. Parameter lingkungan yang diamati meliputi suhu udara, kelembaban udara, suhu tanah, kelembaban tanah danintensitas cahaya matahari. Parameter pertumbuhan yang diamati adalah panjang tanaman, jumlah daun, klorofil (a, b, total) dan stomata (kerapatan dan lebar pori). Parameter hasil panen yang diamati adalah berat segar (berat segar daun (ha), berat total, berat daun, berat akar), berat kering (berat total dan berat akar). Data yang didapatkan dari hasil pengamatan selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan dilakukan dengan uji F hitung. Apabila perlakuan menunjukan pengaruh beda nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil analisis varian menunukkan hasil bahwa peningkatan persentase naungan dengan jarak tanam yang semakin rapat dapat menurunkan suhu dan meningkatkan kelembaban yang berakibat pada penurunan kerapatan stomata dan peningkatan luas daun per tanaman dan luas daun total tanaman kale. Perlakuan naungan 75% memberikan pengaruh nyata tertinggi pada parameter panjang tanaman umur 25-40 (hst), berat segar per hektar, berat segar total dan berat segar daun. Perlakuan jarak tanam 30 x 30 (cm) memberikan pengaruh nyata pada parameter hasil per tanaman yaitu berat segar total tanaman. Perlakuan jarak tanam 30 x 30 (cm) juga memberikan hasil tertinggi total tanaman pada parameter berat segar per hektar, jumlah daun panen, berat segar total, berat kering total, berat segar daun, berat segar akar dan berat kering akar.