Efek Penggunaan Tepung Limbah Roti Tawar sebagai Pengganti Jagung Terhadap Penampilan Produksi Itik Pedaging Hibrida

Main Author: Hidayatullah, MuhammadFaishal
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137082/1/DAFTAR_ISI.pdf
http://repository.ub.ac.id/137082/2/Lampiran.pdf
http://repository.ub.ac.id/137082/3/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://repository.ub.ac.id/137082/4/BAB_1_2_3_4.pdf
http://repository.ub.ac.id/137082/5/COVER.pdf
http://repository.ub.ac.id/137082/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 10 Maret – 7 April 2014 dipeternakan itikmilik Bapak Tito di Desa Ploso, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Analisis proksimat bahan pakan Tepung Limbah Roti Tawar, dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuilevel optimal penggunaan tepung limbah roti taar sebagai pengganti jagung terhadap penampilan produksi yang meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan,dan IOFC (Income Over Feed Cost). Hasil penelitian ini diharapkan berguna dalam bidang ilmu pengetahuan yaitu memberikan informasi mengenai level optimal penggunaan tepung limbah roti tawar sebagai pengganti jagung terhadap penampilan produksi itik pedaging hibrida. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 ekor itik pedaging hibrida yang tidak dibedakan jenis kelaminnya yang berumur 14 hari. Kandang yang digunakan untuk penelitian ini adalah kandang litter. Kandang yang digukanan berjumlah 20 buah berukuran P x L X T : 100 x 100 x 75 cm dimana tiap petak diberi 5 ekor itik pedaging hibrida. Tiap petak dilengkapi dengan tempat pakan, tempat minum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan empat perlakuan. Setiap perlakuan memiliki lima ulangan dan pada tiap ulangan berisi 5 ekor itik pedaging hibrida.Pakan basal yang digunakan terdiri dari campuran 50 % jagung, 25 % bekatul dan 25 % konsentrat. Perlakuan yang digunakan adalah P0: pakan basal, P1: pakan basal substitusi jagung dengan TLRT 20 %, P2: pakan basal substitusi jagung dengan TLRT40 %, dan P3: pakan basal substitusi jagung dengan TLRT60 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan konsumsi pakan pada P0, P1, P2, P3 secara berurutan adalah3342,28±1,55b;3340,28±1,73b;3337,00±1,21a;3336,00±2,30a(P<0,01). Hasil penelitian menunjukan bahwa rataan pertambahan bobot badan P0, P1, P2, P3 secara berurutan adalah 935,04±15,25; 928,12±15,70; 931,16±14,2; 923,40±30,8 (P>0,05). Hasil penelitian menunjukan bahwa rataan konversi pakan P0, P1, P2, P3 secara berurutan adalah 3,57±0,06; 3,60±0,06; 3,58±0,05; 3,62±0,12 (P>0,05). Hasil penelitian menunjukan bahwa rataan Income Over Feed Cost P0, P1, P2, P3 secara berurutan adalah Rp 3410,00±305,57a; Rp 3781,60±315,96ab ; Rp 4357,20±280,43bc; Rp4706,80±619,22c(P<0,01). Penggunaan tepung limbah roti tawar dalam pakan itik pedaging hibrida berpengaruh sangatnyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan dan IOFC dan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Kesimpulan penelitian ini adalah semakin banyak penambahan tepung limbah roti tawar dalam pakan akan menurunkan konsumsi dan meningkatkan Income Over Feed Cost pada itik pedaging hibrida dan disarankan untuk penggunaan tepung limbah roti tawar dalam pakan sampai dengan 60% karena lebih efektif.