Efek Penggunaan Tepung Kulit Pisang Sebagai Pengganti Tepung Jagung Terhadap Kualitas Eksternal Telur Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)
Main Author: | Arifin, AkhmadZainul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/137075/1/EFEK_PENGGUNAAN_TEPUNG_KULIT_PISANG_SEBAGAI_PENGGANTI_TEPUNG_JAGUNG_TERHADAP_KUALITAS_EKSTERNAL_T.pdf http://repository.ub.ac.id/137075/ |
Daftar Isi:
- Pakan sangat berperan penting pada usaha peternakan unggas. Biaya pakan menghabiskan sekitar 60 -70 % dari biaya produksi yang dikeluarkan sehingga diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan efisiensi pakan yang berbanding lurus dengan hasil kualitas dan produksinya. Kulit pisang merupakan salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti pakan tepung jagung untuk memperbaiki konsumsi pakan serta meningkatkan produksi ternak dan kualitas telur. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 21 Januari – 04 Maret 2014 di peternakan burung puyuh komersial milik Bapak Iskandar di Jalan Sentana RT.01 RW.02 Desa Bunder, Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Analisis proksimat bahan pakan, pengolahan kulit pisang tanduk dilakukan di di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, serta pengujian sampel kualitas telur burung puyuh dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dan level optimal penggunaan tepung kulit pisang (TKP) sebagai pengganti tepung jagung terhadap kualitas eksternal telur burung puyuh yang meliputi berat telur (g/butir), berat kerabang telur (g), tebal kerabang telur (mm), indeks telur (%), dan specific grafity (g/l). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 200 ekor burung puyuh petelur yang berumur 50 hari. Kandang yang digunakan untuk penelitian ini adalah kandang baterry. Kandang yang digunakan berjumlah 20 buah berukuran p x l x t : 50 x 30 x 30 cm dimana tiap petak diisi 10 ekor burung puyuh. Tiap petak dilengkapi dengan tempat pakan, nipple untuk minum, penampung ekskreta, dan penampung telur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan lima perlakuan. Setiap perlakuan memiliki empat ulangan dan pada tiap ulangan berisi 10 ekor burung puyuh. Pakan basal yang digunakan terdiri dari campuran 45 % tepung jagung, 15 % bekatul dan 40 % konsentrat. Perlakuan yang digunakan adalah P0 : pakan basal, P1 : pakan basal substitusi tepung jagung dengan TKP 5 %, P2 : pakan basal substitusi tepung jagung dengan TKP 10 %, P3 : pakan basal substitusi tepung jagung dengan TKP 15 %, dan P4 : pakan basal substitusi tepung jagung dengan TKP 20 %. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: berat telur pada perlakuan P0 (11,79 ± 0,29); P1 (11,78 ± 0,24); P2 (11,96 ± 0,22); P3 (11,47 ± 0,23); P4 (11,54 ± 0,25)g/butir, berat kerabang pada perlakuan P0 (1,580 ± 0,02); P1 (1,629 ± 0,04); P2 (1,613 ± 0,02); P3 (1,591 ± 0,01); P4 (1,632 ± 0,03) g, tebal kerabang pada perlakuan P0 (0,193 ± 0,006); P1 (0,195 ± 0,004); P2 (0,194 ± 0,006); P3 (0,189 ± 0,008); P4 (0,193 ± 0,004)mm, indeks telur pada perlakuan P0 (77,84 ± 0,85); P1 (76,20 ± 2,29); P2 (78,09 ± 0,83); P3 (77,34 ± 1,65); P4 (76,46 ± 1,37)%, specific grafity pada perlakuan P0 (1,0703 ± 0,0006); P1 (1,0681 ± 0,0012); P2 (1,0682 ± 0,0006); P3 (1,0688 ± 0,0004); P4 (1.0685 ± 0,0026)g/l. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan tepung kulit pisang dalam pakan burung puyuh memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap berat telur, berat kerabang telur, tebal kerabang telur, indeks telur, dan specific grafity. Disimpulkan bahwa penggunaan tepung kulit pisang sebesar 20% sebagai pengganti tepung jagung dalam pakan memberikan hasil yang sama pada berat telur (g/butir), berat kerabang (g), tebal kerabang (mm), indeks telur (%) dan specific gravity (g/l) terhadap kualitas eksternal telur burung puyuh. Disarankan bahwa agar dilakukan penelitian lanjutan dengan level penambahan tepung kulit pisang lebih dari 20 % dalam pakan burung puyuh petelur umur 50 hari.