Uji Kualitas Spermatozoa Kambing Boer Hasil Pembekuan Dengan Menggunakan Alat Mr. Frosty Pada Tingkat Pengenceran Andromed Yang Berbeda
Main Author: | Munazaroh, AnisMei |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/137060/1/skripsi_anis_mei_munazaroh_pdf.pdf http://repository.ub.ac.id/137060/ |
Daftar Isi:
- Inseminasi Buatan (IB) merupakan salah satu teknologi alternatif dalam upaya peningkatan produktivitas dan populasi ternak. Perkawinan dengan IB menggunakan semen dari seekor pejantan yang digunakan untuk mengawini banyak betina. IB bertujuan untuk memperkecil bahaya penularan penyakit melalui perkawinan alami dan spermatozoa yang digunakan berasal dari pejantan yang telah diseleksi (pejantan unggul). Salah satu keberhasilan perkawinan dengan IB sangat dipengaruhi oleh kualitas sperma. Kualitas sperma sesudah penampungan akan mengalami penurunan apabila tidak segera digunakan. Spermatozoa yang tidak diencerkan fertilitasnya akan menurun, oleh karena itu untuk mempertahankan kualitas spermatozoa selama penyimpanan dan pembekuan adalah dengan penambahan bahan pengencer. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 - November 2012 di Laboratorium Sumber Sekar Fakultas Peternakan dan Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan pengencer Andromed pada level yang berbeda dengan menggunakan alat Mr. Frosty selama proses pembekuan terhadap kualitas spermatozoa kambing Boer. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen dari 2 ekor pejantan kambing Boer murni berumur 4 tahun dengan berat badan 78 kg yang dipelihara secara intensif dan digunakan untuk produksi semen di Laboratorium Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan atau eksperimental dengan jenis rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan masingmasing 10 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah spermatozoa kambing Boer diencerkan menggunakan Andromed dengan perbandingan 1:4 (P1), 1:8 (P2), 1:12 (P3), dan 1:16 (P4). Variabel yang diamati adalah viabilitas, motilitas dan abnormalitas. Data dianalisis dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila hasil tersebut menunjukkan perbedaan, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan pengencer Andromed memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap viabilitas, motilitas dan abnormalitas spermatozoa kambing Boer setelah pendinginan dan pembekuan. Nilai rataan viabilitas, motilitas dan abnormalitas spermatozoa terbaik pada perlakuan P1 baik pada pendinginan dengan nilai masing-masing sebesar 88,67+4,16 %; 66,33+1,53, dan 4,67+0,57 %. Pada pembekuan nilai rataan viabilitas, motilitas dan abnormalitas spermatozoa kambing Boer sebesar 61,6+8,6 %; 51+6,5 % dan 8,4+1,77 %. Suplementasi pengencer Andromed dengan perbandingan 1:4 memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) pada pembekuan menggunakan alat MR. Frosty. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kualitas spermatozoa kambing Boer setelah proses pembekuan secara lambat menggunakan alat MR. Frosty dengan penurunan suhu -1°C/menit sampai dimasukkan kedalam nitrogen cair -196°C dengan perlakuan yang berbeda diperoleh motilitas, viabilitas dan abnormalitas terbaik pada tingkat pengenceran Andromed sebanyak 1:4 (P1). Pada proses pembekuan spermatozoa menggunakan Mr. Frosty disarankan menggunakan pengenceran Andromed sebanyak 1:4 (P1) agar diperoleh motilitas, viabilitas dan abnormalitas terbaik sehingga spermatozoa bisa bertahan hidup sampai post thawing motility dan memperoleh hasil yang lebih maksimal.