Analisis Perbandingan Algoritma Floyd-Warshall Dan Dijkstra Untuk Menentukan Jalur Terpendek Pada Jaringan Openflow
Main Author: | Attamimi, Ibrahim |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1370/1/Ibrahim%C2%A0Attamimi.pdf http://repository.ub.ac.id/1370/ |
Daftar Isi:
- Software Defined Network (SDN) merupakan suatu pemodelan jaringan yang memisahkan antara control plane dan data plane dengan menggunakan standar komunikasi protocol Openflow untuk menghubungkan keduanya. SDN mulai dikembangkan beberapa tahun terakhir ini dan sudah banyak diimplementasikan salah satunya adalah untuk routing jaringan. Terdapat dua algoritma routing dalam penelitian ini yaitu Algoritma Dijkstra dan Algoritma Floyd-Warshall. Kedua Algoritma tersebut memiliki cara pencarian yang berbeda, pada Algoritma Floyd-Warshall menggunakan pencarian jalur all pair shortest path yang artinya pencarian jalur terpendek dapat ditentukan antara semua pasangan simpul, sedangkan pada Algoritma Dijkstra yang menggunakan pencarian jalur single source shortest path yang artinya pencarian jalur terpendek dapat ditentukan dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain. Kedua algoritma ini akan diimplementasikan menggunakan emulator Mininet dan Ryu sebagai controller nya. Pengujian yang akan dilakukan meliputi parameter antara lain convergence time, throughput, link failure, resource usage. Pada pengujian convergence time, Algoritma Dijkstra lebih unggul dengan rata-rata sekitar 9,08- 16,03ms dibandingkan dengan algoritma Floyd-Warshall dengan rata-rata sekitar 14,51-38,63ms. Berdasarkan hasil pengujian throughput, kedua algoritma tidak terlalu memiliki perbedaan yang signifikan. Pada Algoritma Floyd-warshall memiliki rata-rata throughput sekitar 12,7-29,54 Gbps sedangkan Algoritma Dijkstra memiliki rata-rata sekitar 12,89-29,22 Gbps. Untuk hasil pengujian dari Link failure, Algoritma Floyd-Warshall lebih unggul Karena memiliki recovery time lebih cepat dengan rata-rata sekitar 30,34-38,51 detik dibandingkan dengan algoritma Dijkstra dengan rata-rata 37,65-44,92 detik. Untuk hasil dari pengujian resource usage, pada pengukuran memory usage kedua algoritma sama-sama mengkonsumsi memory sama besar namun pada pengukuran CPU Usage, Algoritma Floyd-Warshall mengkonsumsi daya CPU lebih besar dibandingkan dengan Algoritma Dijkstra.