“Studi Tentang Penambahan Jamur Tiram (pleurotus ostreatrus) Terhadap Kualitas Kimia Nugget Ayam”
Main Author: | Utomo, AgusHari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/136979/1/LAMPIRAN.pdf http://repository.ub.ac.id/136979/2/DAFTAR_ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/136979/3/RIWAYAT_HIDUP%2C_ABSTRAK%2CRINGKASAN.pdf http://repository.ub.ac.id/136979/4/COVER.pdf http://repository.ub.ac.id/136979/4/BAB_1-DAPUS.pdf http://repository.ub.ac.id/136979/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa dan Pengolahan Hasil Ternak Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dan Laboratoriun Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Brawijaya Malang pada bulan Januari sampai Maret 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dan menentukan persentase terbaik penambahan jamur tiram (Pleurotus ostreatus) pada pembuatan nugget ayam ditinjau dari kualitas kimia (kadar air, kadar lemak, dan kadar protein). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nugget yang dibuat dari daging dada ayam broiler, jamur tiram, bawang putih, garam, merica, air, putih telur, tepung tapioka, dan tepung roti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 6 perlakuan dengan 3 kelompok. Perlakuan penambahan jamur tiram pada pembuatan nugget ayam, yaitu 0 % (P0), 10 % (P1), 20 % (P2), 30 % (P3), 40 % (P4), dan 50 % (P5) dari berat daging ayam, masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Variabel yang diukur adalah kadar kadar air, kadar lemak, dan kadar protein. Data yang diperoleh dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan jamur tiram (Pleurotus ostreatus) memberikan perbedaan pengaruh sangat nyata (P <0,01) terhadap kadar air, kadar protein, dan kadar lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan nilai kadar air pada perlakuan P0, P1, P2, P3, P4 dan P5 masing-masing: 64,50%; 66,51%; 67,22%; 69,01%; 70,71%; dan 71,38%; kadar protein 16,50%; 15,04%; 12,05%; 10,55%; 9,79% dan 10,35% ; dan kadar lemak 4,15%; 3,59%; 3,46%; 3,36%; 3,19%; dan 2,79%. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penambahan jamur tiram (Pleurotus ostreatus) pada pembuatan nugget ayam dapat meningkatkan kadar air, menurunkan kadar lemak dan kadar protein nugget ayam. Nugget terbaik adalah perlakuan tanpa penambahan jamur tiram dengan nilai kadar air terendah (64,5%), kadar protein tertinggi (16,5%) dan kadar lemak tertinggi (4,15%) mendekati nilai Standart Nasional Indonesia (SNI). Disarankan adanya penelitian lanjutan hubungan jumlah air yang digunakan dalam pembuatan nugget ayam yang dikombinasi jamur tiram karena tingginya kadar air didalam jamur tiram untuk memenuhi nilai Standart Nasional Indonesia (SNI).