Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar. mulai bulan Januari sampai April 2013. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan performan pedet pada induk sapi Simpo hasil IB dengan pejantan sapi Simmental dan Limousin Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedet sapi Simpo dan Simlimpo hasil inseminasi dengan straw sapi Simmental dan sapi Limousin masing-masing sebanyak 25 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan serta pengukuran langsung pada pedet. Pemilihan sampel ternak dilakukan secara purposive sampling. Variabel yang diamati adalah bobot lahir lingkar dada, panjang badan dan tinggi badan. Data yang diperoleh ditabulasi kemudian dihitung persentase atau rata-rata dan simpangan bakunya yang selanjutnya dianalisis menggunakan uji t tidak berpasangan Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan antara bobot lahir, lingkar dada, panjang badan dan tinggi gumba anak sapi Simpo hasil perkawinan dengan pejantan Simmental dan Limousin. Rataan bobot lahir, lingkar dada, panjang badan dan tinggi gumba pedet pada induk sapi Simpo hasil perkawinan dengan pejantan sapi Limousin masing-masing sebesar 37,16+5,11 kg; 67,16+5,11 cm; 47,76+4,95 cm dan 55,36+5,45 cm, sedangkan pada induk sapi Simpo dengan pejantan Simental sebesar 36,48+4,41 kg; 66,48+4,41 cm; 46,00+4,43 cm; dan 56,12+4,30 cm. Kesimpulan penelitian ini bahwa performan pedet pada induk sapi Simpo hasil IB dengan pejantan sapi Limousin tidak ada perbedaan dengan pedet hasil IB dengan pejantan sapi Simmental. Disarankan peternak dalam menyilangkan sapi dilakukan pada persilangan dua bangsa atau terminal cros.