Intersepsi Hujan Dan Limpasan Permukaan Pada Tanaman Kopi Dengan Berbagai Naungan Di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang
Main Author: | Khoirunnisak, Afifatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13690/7/AFIFATUL%20KHOIRUNNISAK%20%281%29.pdf http://repository.ub.ac.id/13690/ |
Daftar Isi:
- Kopi merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Luas lahan kopi di Indonesia semakin meningkat namun produksi kopi menurun akibat perubahan iklim. Perubahan iklim secara tidak langsung mempengaruhi siklus hidrologi yang terjadi salah satunya yaitu hujan. Sifat dari tetesan hujan dapat merusak permukaan tanah atau tidak tergantung dari penutup permukaan tanah. Vegetasi permukaan tanah dapat mengurangi daya rusak tanah oleh air hujan melalui intersepsi. Nilai intersepsi dapat diketahui dengan mengukur aliran batang (stemflow) dan lolosan tajuk (troughfall). Hujan yang jatuh ke permukaan tanah selanjutnya dapat masuk ke dalam tanah (infiltrasi) atau menjadi air limpasan (run off). Pengukuran intersepsi hujan dan limpasan permukaan penting dilakukan untuk mengevaluasi keseimbangan neraca air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan naungan tanaman kopi terhadap intersepsi hujan dan limpasan permukaan, dan menganalisis pengaruh hujan efektif (net precipitation) terhadap limpasan permukaan. Penelitian dilaksanakan di kebun kopi Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang pada bulan Februari hingga April 2018. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode observasi lapang dengan menggunakan rancangan penelitian RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan lima ulangan. Pemilihan jenis tutupan lahan terdiri dari tanaman kopi naungan durian, tanaman kopi naungan pisang, dan tanaman kopi naungan sengon. Pengambilan data curah hujan, aliran batang, lolosan tajuk, dan limpasan permukaan dilakukan setiap hari hujan. Selain itu juga dilakukan pengambilan data mengenai karakteristik lahan dan tanaman meliputi persentase tutupan lahan, diameter batang, luas bidang dasar, luas proyeksi tajuk, kerapatan tanaman, dan tebal seresah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis naungan kopi memberikan pengaruh nyata terhadap nilai intersepsi hujan. Nilai intersepsi tertinggi yaitu pada kopi naungan pisang sebesar 6 mm (39,30%), kemudian kopi naungan durian sebesar 4,12 mm (37,26%), dan kopi naungan sengon sebesar 2,29 mm (23,97%). Nilai limpasan permukaan dipengaruhi nyata oleh jenis naungan kopi. Nilai limpasan permukaan tertinggi yaitu pada kopi naungan durian sebesar 0,77 mm (3,39%), kemudian kopi naungan pisang sebesar 0,33 mm (1,48%), dan kopi naungan sengon sebesar 0,21 mm (1,01%). Hujan efektif memberikan pengaruh terhadap nilai limpasan permukaan. Pengaruh curah hujan efektif terhadap limpasan permukaan pada kopi naungan pisang sebesar 77,6%. Besarnya pengaruh curah hujan efektif terhadap limpasan permukaan pada kopi naungan sengon yaitu 65,7%. Besarnya pengaruh curah hujan efektif terhadap limpasan permukaan pada kopi naungan durian yaitu 76,5%.