Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Nilai Htc (Heat Tolerance Coefficient) Pada Sapi Peranakan Limousin (Limpo) Betina Dara Sebelum Dan Sesudah Diberi Konsentrat
Main Author: | Widada, AdhityaSusilawan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/136879/1/ADHITYA_SUSILAWAN_W._0910553025._SKRIPSI._A5.pdf http://repository.ub.ac.id/136879/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan di peternakan rakyat desa Dandan Gendis, kecamatan Nguling, kabupaten Pasuruan sebagai lokasi penelitian pada daerah dataran rendah (2-8 m dpl), dan desa Belung II, kecamatan Poncokusumo, kabupaten Malang sebagai lokasi penelitian pada daerah dataran tinggi (600-800 m dpl), Provinsi Jawa Timur yang dimulai pada bulan Oktober sampai bulan Desember 2012. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan respon cekaman di ketinggian tempat yang berbeda pada sapi peranakan limousin (Limpo) betina dara sebelum dan sesudah diberi konsentrat di daerah dataran rendah dan dataran tinggi. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah sapi Limpo betina dara dengan umur 10-16 bulan sebanyak 10 ekor di dataran rendah dan 10 ekor di daerah dataran tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan disertai pengamatan secara langsung. Penelitian dilakukan selama 3 minggu di daerah dataran rendah dan 3 minggu di daerah dataran tinggi dengan diberi konsentrat sebanyak 1,5 kg/ekor/hari sebelum pakan hijauan. Pengamatan HTC dilakukan sebelum dan sesudah pemberian konsentat pada waktu suhu lingkungan yang paling tinggi. Nilai HTC dihitung dengan menggunakan rumus Benezra Coefficient . Hasil Penelitian menunjukkan rata-rata suhu tubuh, frekuensi pernafasan, dan nilai HTC di daerah dataran rendah sebelum diberi konsentrat adalah 37,9 °C, 27,4 kali/menit, dan 2,18 sedangkan di daerah dataran tinggi adalah 38,5°C, 27,5 kali/menit, 2,20. Rata-rata suhu tubuh, frekuensi pernafasan, dan nilai HTC di daerah dataran rendah sesudah diberi konsentrat adalah 38,3 °C, 28,2 kali/menit, dan 2,23 sedangkan di daerah dataran tinggi adalah 38,8°C, 28,6 kali/menit, 2,26. Hasil analisis data penelitian sapi Limpo betina dara di daerah dataran rendah dan di daerah dataran tinggi baik sebelum maupun sesudah diberi konsentrat menunjukkan bahwa tidak mempengaruhi nilai HTC dan frekuensi pernafasan, sedangkan ketinggian tempat mempengaruhi suhu tubuh sapi Limpo betina dara baik sebelum maupun sesudah pemberian konsentrat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa ketinggian tempat mempengaruhi suhu tubuh sapi Limpo betina dara, akan tetapi tidak mempengaruhi frekuensi pernafasan dan nilai HTC. Pemeliharaan sapi Limpo betina dara lebih baik dipelihara pada daerah dataran tinggi dengan penambahan konsentrat sebagai tambahan nutrisi.