Peranan Saccharomyces Cerevisiae Sebagai Antagonis Terhadap Fusarium Sp
Main Author: | Kamila, Anggita Cahya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13673/1/ANGGITA%20CAHYA%20KAMILA.pdf http://repository.ub.ac.id/13673/ |
Daftar Isi:
- Penelitian peranan Saccharomyces cerevisiae sebagai antagonis terhadap Fusarium sp. pada cabai bertujuan untuk mengetahui antagonisme S. cerevisiae dalam menekan pertumbuhan Fusarium sp. pada cabai, mengetahui media yang memiliki kerapatan sel tertinggi dari perbanyakan S. cerevisiae pada berbagai media tumbuhnya, dan mengetahui waktu perkembangbiakan yang optimal bagi khamir S. cerevisiae pada berbagai media tumbuhnya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2018, bertempat di Laboratorium Mikologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, dan Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya. Penelitian ini meliputi isolasi khamir S. cerevisiae, identifikasi khamir S. cerevisiae, identifikasi isolat patogen Fusarium sp. pada cabai, pembuatan suspensi khamir S. cerevisiae, uji perkembangbiakan khamir S. cerevisiae dalam media limbah cair tahu, air leri, dan air kelapa, uji antagonis khamir S. cerevisiae dengan patogen Fusarium sp. secara in vitro. Dari hasil pengamatan khamir S. cerevisiae memiliki koloni berbentuk bulat, berwarna putih agak kekuningan, permukaan lembut, licin dan tekstur lunak, serta memiliki tepian yang bergigi dan multilateral budding. Uji perkembangbiakan khamir S. cerevisiae didapatkan populasi sel khamir tertinggi pada media air kelapa dibandingkan dengan media lainnya. Pengamatan Fusarium sp. memiliki pola persebaran bulat menggunung berwarna putih seperti kapas kemudian berubah menjadi putih agak kekuningan dengan tekstur lembut atau halus, kerapatan yang rapat dan tebal. Uji antagonis khamir terhadap patogen Fusarium sp. secara in vitro, khamir memiliki kemampuan mengendalikan patogen Fusarium sp. Pada perlakuan P1 (0 HSI) dan P2 (3 HSI) dari hari ke-1 hingga hari ke-7 pengamatan menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata antar perlakuan, dimana perlakuan P2 berbeda nyata dengan perlakuan kontrol dengan persentase hambatan 17,67%. Sedangkan perlakuan P1 menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata dengan perlakuan P2 dengan persentase hambatan yaitu sebesar 23,67%.