Pengaruh Pengaturan Suhu Penetasan Terhadap Daya Tetas, Dead Embryo, Bobot Tetas Dan Lama Menetas Telur Ayam Arab

Main Author: Kurniawan, AnggaHadi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136713/1/RIWAYAT_HIDUP_-_daftar_lampiran.pdf
http://repository.ub.ac.id/136713/2/Sampul-Lembar_Pengesahan.pdf
http://repository.ub.ac.id/136713/3/bab_1-Lampiran_fix.pdf
http://repository.ub.ac.id/136713/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan di Jalan Pulosari 1 P no.31 Kecamatan Blimbing Kota Malang. Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Juni 2011 sampai bulan Agustus 2011. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaturan suhu penetasan secara dinamis dan statis terhadap daya tetas, dead embryo , waktu tetas dan lama menetas telur ayam arab. Manfaat dari penelitian diharapkan dapat mengetahui penggunaan suhu penetasan yang optimal untuk telur ayam arab. Materi yang digunakan dalam percobaan adalah 600 butir telur tetas ayam arab fertile yang ditetaskan dalam 4 pengaturan suhu penetasan. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 kelompok atau blok dan 4 perlakuan (1 kontrol perlakuan dan 3 perlakuan). Perlakuan pengaturan suhu penetasan meliputi P0 yaitu pengaturan suhu standar pengunaan mesin tetas, P2 yaitu pengaturan suhu penetasan secara dinamis dengan 3 perubahan suhu, dan P3 yaitu pengaturan suhu penetasan secara dinamis dengan 4 perubahan suhu. Variabel yang diukur adalah daya tetas, dead embryo , bobot tetas dan lama menetas telur ayam arab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pengaturan suhu penetasan menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) terhadap daya tetas, dead embryo , dan lama menetas telur ayam arab tetapi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05) terhadap bobot tetas telur ayam arab. Rata-rata persentase daya tetas penggunaan suhu penetasan pada perlakuan P0, P1, P2, P3 adalah 79,33 %, 72 %, 76,67 %, dan 76,33 %. Rata-rata persentase dead embryo pada masing-masing perlakuan adalah 20,67 %, 28 %, 23,33 %, dan 22 %. Rata-rata bobot tetas masing-masing perlakuan adalah 34,36 g, 32,04 g, 33,04 g, 33,72 g. Rata-rata lama menetas pada masing-masing perlakuan adalah 499,0 jam, 533,9 jam, 512,6 jam, dan 500,9 jam. Hasil perlakuan terbaik menunjukkan bahwa pengaturan suhu sesuai mesin tetas (P0) merupakan perlakuan yang mampu meningkatkan daya tetas, memperkecil dead embryo , mempertinggi bobot tetas dan mempercepat lama menetas. Kesimpulan dari penelitian adalah penggunaan suhu dengan lima tingkatan perubahan suhu (P0) menghasilkan persentase daya tetas tertinggi, dead embryo terendah, bobot tetas tertinggi dan lama menetas tercepat. Disarankan penggunaan suhu penetasan dinamis dengan lima tingkatan perubahan suhu dalam penetasan untuk mendapatkan hasil tetas yang optimal.