Pengaruh suplemen “campuran kasein, lisin dan metionin” yang diproteksi dengan konden tanin dalam pakan lengkap terhadap produksi NH3, VFA dan produksi sintesis miroba secara in-vitro

Main Author: Jumanik, DiahMeiTutWeni
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136707/1/051104406.pdf
http://repository.ub.ac.id/136707/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga bulan September 2010, dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suplemen campuran kasein, lisin dan metionin yang diproteksi dengan CT dalam pakan lengkap terhadap konsentrasi NH3, VFA dan Sintesis protein mikroba secara in-vitro yang terbaik. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan penyusun pakan lengkap, bahan penyusun suplemen. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan pengambilan cairan rumen sapi sebagai kelompok. Adapun perlakuan tersebut adalah PL = Rumput Gajah 50% + Konsentrat 50%; P0 = Pakan lengkap 1 (Rumput Gajah 50% + Konsentrat 50%) + (Kasein 50% + Lisin 30% + Metionin 20%) + 0% CT; P1 = Pakan lengkap 2 (Rumput Gajah 50% + Konsentrat 50%) + (Kasein 50% + Lisin 30% + Metionin 20%) + 6% CT; P2 = Pakan lengkap 3 (Rumput Gajah 50% + Konsentrat 50%) + (Kasein 50% + Lisin 30% + Metionin 20%) + 8% CT; P3 = Pakan lengkap 4 (Rumput Gajah 50% + Konsentrat 50%) + (Kasein 50% + Lisin 30% + Metionin 20%). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan serbuk mimosa sebagai sumber CT pada pakan lengkap tidak memberikan pengaruh terhadap konsentrasi VFA dan Sintesis protein mikroba tetapi memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) pada konsentrasi NH3. Konsentrasi NH3 perlakuan P0, P1, P2, dan P3 berturut-turut yaitu : 293,49 ; 285,54 ; 267,94 ; 259,99 (mM/ml)/ CR. Perlakuan P3 menunjukkan konsentrasi NH3 terendah. Kesimpulan dan saran adalah perlakuan suplemen olahan kasein, lisin dan metionin, menunjukkan hasil yang relatif tidak berbeda nyata secara statistik, namun adanya kecenderungan perlakuan P2 memberikan hasil yang lebih baik sehingga perlakuan ini yang diambil untuk uji selanjutnya. Penambahan bubuk CT pada perlakuan protein olahan sampai level 10% menurunkan degradasi dalam rumen ditinjau dari VFA in-vitro dan produksi NH3. Disarankan agar dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh penggunan protein olahan yang diproteksi dengan CT secara in-vitro untuk mengetahui pengaruhnya terhadap produktivitas pada ternak perah.