Pengaruh penggunaan fitase dan acidifier dalam pakan yang mengandung bekatul berbagai level terhadap kualitas telur ayam petelur

Main Author: YofikaRanaVerdian
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136696/1/051100943.pdf
http://repository.ub.ac.id/136696/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan di Peternakan ayam petelur milik Bapak Isman, Desa Wonorejo, Kecamatan Talun, Blitar. pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan fitase dan acidifier dalam pakan terhadap kualitas telur ayam petelur. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh penambahan penambahan fitase dan acidifier dalam pakan terhadap kualitas telur ayam petelur. Materi penelitian yang digunakan adalah ayam petelur Strain Isa Brown yang berumur 30 minggu sebanyak 120 ekor. Metode penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang dimana perlakuan terbagi atas level bekatul dan penambahan bekatul dan penambahan aditif (fitase dan acidifier) tersarang pada level bekatul dengan menggunakan analisis varian dengan enam perlakuan dan empat ulangan sehingga ada 24 unit penelitian. Adapun perlakuan tersebut antara lain: Pakan dengan kandungan 10% bekatul (P1), : Pakan dengan kandungan 10 % bekatul, 0,09 % fitase dan 0,4 % Acidifier (P2), Pakan dengan kandungan 20 % bekatul (P3), Pakan dengan kandungan 20% bekatul, 0,09 % fitase dan 0,4 % Acidifier (P4), Pakan dengan kandungan 30 % bekatul (P5) dan Pakan dengan kandungan 30 % bekatul, 0,09 % fitase dan 0,4 % Acidifier (P6). Variabel yang diamati adalah: tebal kerabang (μm), berat kerabang (g), Specific gravity (g/l), Haugh Unit, skor warna kuning telur, dan Kolesterol Kuning Telur (mg/100g). Data selama penelitian dianalisis dengan analisis ragam dalam Rancangan Acak Lengkap pola tersarang dan apabila ada perbedaan pengaruh antar perlakuan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level bekatul dalam pakan memberikan perbedaan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap tebal kerabang (μm), berat kerabang (g), specific gravity (g/l), Haugh Unit, dan memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap skor warna kuning telur dan kandungan kolesterol kuning telur (mg/100g). Perlakuan Penambahan aditif yang tersarang pada level bekatul memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap berat kerabang (gr), dan Haugh Unit. Perlakuan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) tehadap tebal kerabang dan kandungan kolesterol telur, dan juga memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap specific gravity dan skor warna kuning telur. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perlakuan level bekatul sampai 30 % tidak mempengaruhi tebal kerabang, berat kerabang, specific gravity, dan Haugh Unit tetapi mempengaruhi penurunan skor warna kuning telur dan kandungan kolesterol kuning telur. Penambahan aditif yang tersarang pada level bekatul mempengaruhi tebal kerabang, specific gravity, menurunkan skor warna kuning telur dan kandungan kolesterol kuning telur.