Pengaruh Frekuensi Perkawinan Terhadap Jumlah Anak Per Kelahiran (Litter Size) Pada Kelinci New Zealand White
Main Author: | Wijaya, WahyuRidha |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/136688/1/051103584.pdf http://repository.ub.ac.id/136688/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan di asosiasi peternak kelinci yang beralamat di Dukuh Gangsiran Putuk Desa Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu, berlangsung selama empat bulan. Analisa pakan dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi perkawinan per hari pada induk kelinci New Zealand White terhadap jumlah anak yang dilahirkan tiap kelahiran dan hubungan antara jumlah anak terhadap lama kebuntingan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 27 ekor induk kelinci new Zealand white paritas satu dan dua. Metode yang digunakan yaitu metode metode percobaan dengan mencobakan 3 perlakuan yaitu P1: frekuensi perkawinan 1 kali sehari, P2: frekuensi perkawinan 2 kali sehari dan P3: frekuensi perkawinan 3 kali sehari. Data pengaruh frekuensi perkawinan dianalisis menggunakan analisis ragam dengan rancangan acak lengkap (RAL), sedangkan data variabel lama kebuntingan dengan jumlah anak dianalisis menggunakan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah anak antara P1 dengan kedua perlakuan lain berbeda sangat nyata (P<0,01), sedangkan antara P2 dan P3 tidak berbeda nyata (P>0.01). Jumlah anak paling banyak terdapat pada P1 dengan ratarata 7,1±1,53 ekor, sedangkan pada P2 dan P3 masing-masing jumlah anak sebanyak 5,4±1,33 dan 4,5±1,60 ekor. Hubungan antara jumlah anak dengan lama kebuntingan ditunjukkan dengan koefisien korelasi dengan nilai -0,485. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa frekuensi perkawinan yang terbaik adalah satu kali sehari dan semakin banyak jumlah anak maka semakin singkat masa kebuntingan. Saran dalam penelitian ini adalah adalah frekuensi perkawinan kelinci yang dilakukan sebaiknya hanya sekali sehari untuk menghasilkan jumlah anak yang optimal.